Dunia

Pemimpin Korea Utara 'tidak yakin apakah dapat mempercayai' AS

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan Kim Jong-Un ingin pembicaraan dengan Donald Trump, tetapi terlalu banyak yang harus dilakukan

Alex Jensen  | 27.05.2018 - Update : 28.05.2018
Pemimpin Korea Utara 'tidak yakin apakah dapat mempercayai' AS

Seoul-t ukpyolsi

Alex Jensen

SEOUL

Pemimpin Korea Utara menginginkan pertemuan dengan presiden Amerika Serikat bulan depan dapat berhasil dengan sukses. Tetapi Kim Jong-un belum yakin benar-benar dapat mempercayai Washington untuk mengadakan kesepakatan potensial, kata Presiden Korea Selatan, Minggu.

Moon Jae-in membuat pernyataan itu dalam sebuah briefing setelah pembicaraan di perbatasan yang mengejutkan dengan Kim sehari sebelumnya. Saat itu pun menjadi pertemuan kedua mereka dalam sebulan, tetapi menjadi pertemuan antar-Korea yang keempat sejak tahun 2000.

"Ketua Kim Jong-un sekali lagi dengan jelas menegaskan bahwa komitmen kuatnya untuk menyelesaikan denuklirisasi."

"Apa yang masih belum pasti bagi Ketua Kim Jong-un adalah apakah dia dapat mempercayai janji AS untuk mengakhiri hubungan bermusuhan mereka dan menjamin keamanan Korea Utara setelah denuklirisasi," kata Moon dalam komentar yang disiarkan oleh Yonhap News Agency.

Para pemimpin Korea sudah setuju untuk mengejar perdamaian dan denuklirisasi selama pertemuan puncak mereka pada tanggal 27 April lalu, yang terjadi beberapa bulan setelah adanya retorika agresif yang intens antara Pyongyang dan Washington.

Namun pembicaraan Trump-Kim yang direncanakan pada 12 Juni di Singapura hampir berantakan minggu lalu ketika rezim Korut kembali ke ancaman perang, yang tampaknya karena muncul ketidaksepakatan dengan AS atas desakan terakhir mengenai nuklir Pyongyang yang lengkap, dapat diverifikasi,dan tidak dapat diubah.

Pernyataan damai lebih lanjut dari Korea Utara pada Jumat membuat Trump mengumumkan kepada publik tentang pembatalan pertemuan puncak di Singapura, yang dijadwalkan sehari sebelumnya.

Meski begitu Moon memperingatkan bahwa Korea Utara dan AS masih harus menemukan beberapa kesamaan yang mendasar.

"Saya yakin pertemuan 12 Juni antara Korea Utara-AS akan terganggu atau berhasil tergantung pada seberapa berhasil [Korut dan AS] menyelesaikan tingkat negosiasi kerja sama mereka," kata Moon.

Sementara itu, outlet media resmi Pyongyang diisi Minggu dengan liputan pembicaraan terbaru antar-Korea, yang tampaknya mendemonstrasikan keinginan Utara untuk menghidupkan antusiasme lokal.

Kantor berita KCNA yang dikelola pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa Kim "menyatakan keinginan tetapnya" tentang apa yang akan menjadi pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara seorang pemimpin Korut dengan seorang presiden Amerika.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın