Dunia, Nasional

Pemerintah sebut ada aparat terlibat tewasnya Pendeta Yeremia di Intan Jaya

Meski demikian, kata Menkopolhukam Mahfud MD, tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan pihak ketiga terkait tewasnya pendeta tersebut

Erric Permana  | 21.10.2020 - Update : 22.10.2020
Pemerintah sebut ada aparat terlibat tewasnya Pendeta Yeremia di Intan Jaya ILUSTRASI: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Pemerintah menyebut ada dugaan keterlibatan aparat dalam tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September di Hitadipa, Intan Jaya, Papua.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan temuan tersebut berdasarkan dari laporan Tim Gabungan Pencari Fakta yang melakukan investigasi di lapangan.

"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia pada 19 September 2020, info dan data yang didapat tim meninjukan dugaan keterlibatan oknum aparat,” kata Mahfud saat menggelar konferensi pers pada Rabu.

Meski demikian kata dia, tidak menutup kemungkinan diakukan oleh pihak ketiga.

Pemerintah berjanji akan menyelesaikan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku baik pidana maupun hukum administrasi negara.

"Sejauh menyangkut tindak pidana berupa kekerasan dan atau pembunuhan, pemerintah meminta Polri dan Kejaksaan untuk menyelesaikannya sesuai dengan hukum yang berlaku tanpa pandang bulu," jelas dia.

Dia meminta Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengawal proses lebih lanjut.

"Adapun yang menyangkut hukum administrasi negara, Menko Polhukam menyerahkannya kepada institusi terkait untuk diselesaikan, agar mengambil tindakan seuai hukum yang berlaku pula," kata dia.

Dari temuan tersebut, Mahfud merekomendasikan agar daerah yang masih kosong dari aparat pertahanan keamanan Organik, agar segera dilengkapi.

Sejalan dengan temuan-temuan ini, Menko Polhukam merekomendasikan agar daerah yang masih kosong dari aparat pertahanan keamanan Organik, supaya segera dilengkapi.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu kasus kekerasan yang dilakukan kelompok bersenjata meningkat di Intan Jaya.

Puncaknya, terjadi ketika Pratu Dwi Akbar dari Yonif 711/RKS/Brigif 22/OTA-yang ditugaskan ke Intan Jaya sebagai persiapan pembentukan Koramil baru di sana tewas di tangan kelompok bersenjata dua hari lalu.

Tidak hanya itu, Pendeta bernama Yeremia Zanambani juga tewas ditembak.

Berdasarkan keterangan warga setempat dan juga kelompok bersenjata, pendeta itu tewas ditembak TNI.

Sementara menurut TNI, pemuka agama tersebut tewas ditembak oleh kelompok bersenjata.

Pemerintah pun membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang berasal dari berbagai kalangan untuk menginvestigasi tewasnya pendeta itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.