Dunia

PBB minta UE tangani kelompok migran yang telantar di Laut Tengah

Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini menegaskan bahwa dia tidak akan mengizinkan migran untuk turun di Italia

Maria Elisa Hospita  | 14.08.2019 - Update : 15.08.2019
PBB minta UE tangani kelompok migran yang telantar di Laut Tengah Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Ankara

Busra Nur Bilgic Cakmak

ANKARA

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) pada Selasa mendesak negara-negara Eropa untuk menangani 507 migran yang kini tengah terombang-ambing di Laut Tengah.

"Para migran telah melarikan diri dari krisis mengerikan di Libya. Mereka sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Bahkan, beberapa dari mereka berniat mencari perlindungan internasional," kata UNHCR dalam sebuah pernyataan.

"Saya prihatin dengan nasib orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kekerasan di Libya dan luntang-lantung di laut lepas dalam cuaca seperti ini. Mereka harus segera diizinkan untuk berlabuh dan menerima bantuan kemanusiaan," ungkap Vincent Cochetel, utusan khusus UNHCR untuk Laut Tengah.

UNHCR juga mendesak para pemimpin Eropa untuk membuka mata dan hati mereka terhadap para migran dari Libya, terutama pascainsiden kapal karam sebelumnya yang merenggut 150 nyawa.

Italia baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang akan memberlakukan denda hingga USD1,12 juta ke kapal-kapal penyelamat yang dikelola LSM.

"Mereka seharusnya tidak distigmatisasi atau dikriminalisasi," tambah dia, merujuk pada sejumlah LSM yang berupaya menyelamatkan para migran.

Awal bulan ini, kapal milik LSM Spanyol Proactiva Open Arms telah menyelamatkan sekitar 151 migran.

Selain itu, dalam beberapa terakhir, sekitar 356 orang juga telah diselamatkan oleh Ocean Viking, kapal milik LSM Prancis SOS Mediterranee dan Doctors Without Borders.

Pada Selasa, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini menegaskan bahwa dia tidak akan mengizinkan migran untuk turun di Italia.

Sebanyak 39.289 migran gelap dan pengungsi telah mencapai Eropa lewat laut sejak awal 2019.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), sebanyak 804 jiwa meninggal di laut lepas.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.