Dunia

PBB: Kehidupan 170 ribu penduduk Sudan-Sudan Selatan terancam

Kurangnya layanan publik dasar, adanya sisa-sisa senjata dan bahan peledak setelah perang sipil mengancam keselamatan warga

Maria Elisa Hospita  | 21.09.2018 - Update : 21.09.2018
PBB: Kehidupan 170 ribu penduduk Sudan-Sudan Selatan terancam Ilustrasi Kantor PBB. (Foto File - Anadolu Agency)

Sudan

Adel Abdul-Rahim

KHARTOUM

Sedikitnya 170.000 orang di wilayah Sudan-Sudan Selatan hidupnya terancam.

"Dari 170.000 orang itu, 35.000 berasal dari suku Badui Al-Messiria, 15.000 dari suku Dinka, sementara 11.000 lainnya adalah pengungsi," ungkap Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan.

Menurut OCHA, kehidupan mereka terancam karena kurangnya layanan publik dasar dan adanya sisa-sisa senjata dan bahan peledak setelah perang sipil antara pemerintah Sudan dan pemberontak.

Perang sipil yang meletus di Abyei diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan damai pada 2005, yang kemudian memicu pemisahan Sudan Selatan dari Sudan pada 2011.

Pada 2011, Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan setelah referendum di tahun yang sama. 

Dua tahun setelah memisahkan diri, perang saudara pun pecah di Sudan Selatan antara pemerintah dan pasukan oposisi.

Sejak Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan, hubungan keduanya memanas, khususnya karena sengketa wilayah Abyei. 

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın