BEOGRAD, Serbia

Parlemen Hongaria pada Senin menyetujui keanggotaan Swedia di NATO, setelah keputusan itu Hongaria menjadi anggota NATO terakhir yang memberikan lampu hijau agar Swedia masuk ke dalam aliansi militer tersebut.

Pemungutan suara berlangsung di ibu kota Budapest setelah pertemuan pekan lalu antara Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson.

Pemungutan suara berakhir dengan hasil 188 suara mendukung melawan 6 suara menolak.

Dengan persetujuan Hongaria, pemerintah Swedia kini telah mendapatkan persetujuan dari seluruh 31 negara anggota NATO, yang diperlukan untuk setiap anggota baru yang akan bergabung.

Pada X, Kristersson mengatakan setelah pemungutan suara: "Hari ini adalah hari bersejarah. Parlemen seluruh negara anggota NATO kini telah memberikan suara mendukung aksesi Swedia ke NATO. Swedia siap memikul tanggung jawabnya atas keamanan Euro-Atlantik."

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik keputusan parlemen Hongaria.

“Sekarang setelah semua Sekutu menyetujuinya, Swedia akan menjadi Sekutu NATO ke-32. Keanggotaan Swedia akan membuat kita semua lebih kuat dan lebih aman,” kata Stoltenberg.

Kristersson pada Jumat lalu mengumumkan bahwa Swedia dan Hongaria telah menandatangani perjanjian bilateral untuk melanjutkan kerja sama dalam jet perang JAS 39 Gripen buatan Swedia, yang disewa Hongaria pada tahun 2006.

Kedua pemimpin sepakat bahwa penyewaan 14 jet tersebut akan diperpanjang untuk satu dekade berikutnya mulai tahun 2026, setelah Hongaria membeli empat jet lagi dari Swedia.

Kristersson mengatakan perjanjian itu akan memperkuat keamanan Eropa dan menguntungkan kedua negara.

Dia juga memuji Hongaria atas kontribusinya terhadap operasi Polisi Udara NATO di Laut Baltik, dekat Swedia.

Pekan lalu, partai Fidesz yang berkuasa di Hongaria mengusulkan pemungutan suara terkait upaya Swedia untuk menjadi anggota NATO.

Swedia dan Finlandia mengajukan untuk mendapatkan keanggotaan di NATO pada Mei 2022 setelah dimulainya perang Rusia terhadap Ukraina pada bulan Februari itu.

Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut sebagai anggota ke-31 pada bulan April tahun  lalu.

Langkah ini telah lama ditentang oleh Rusia, yang mengatakan bahwa mereka memulai perang di Ukraina untuk menghindari perluasan NATO, namun dampaknya tampaknya sebaliknya.

Ukraina juga telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan NATO, namun hal itu tampaknya hanya mungkin terjadi setelah perang di sana berakhir.