Pakistan selamatkan 5 warga asing yang disekap kelompok pro-Taliban
Pria Kanada dan keluarganya sudah disandera sejak 2012

Aamir Latif
KARACHI, Pakistan
Militer Pakistan pada Kamis mengumumkan operasi penyelamatan lima warga asing yang disekap oleh kelompok yang berafiliasi dengan Taliban sejak 2012.
"Mereka dibebaskan hari ini," kata Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sebuah pernyataan. "Ini adalah momen positif dalam hubungan negara kami dengan Pakistan. Kerja sama pemerintah Pakistan menunjukkan mereka menghormati harapan AS agar mereka meningkatkan keamanan negara."
Trump memastikan warga AS Caitlan Coleman, suaminya yang berkebangsaan Kanada Joshua Boyle dan ketiga anak mereka yang lahir selama disekap sebelumnya diculik oleh jaringan Haqqani, kelompok teror yang berhubungan dengan Taliban.
"Kami bisa mengkonfirmasi Josh dan keluarganya sudah bebas," kata ayah Boyle, Patrick Boyle, kepada media Kanada.
Keluarga itu diselamatkan oleh pasukan Pakistan dan lembaga intelijen mereka Inter-Services Intelligence (ISI), dibantu oleh intel AS, menurut statemen yang dikeluarkan ISI.
Para sandera pada Rabu dibawa ke wilayah kesukuan Kurram di Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan, lanjut pernyataan itu.
"Badan intel AS memonitor posisi mereka dan menyampaikan perpindahan mereka ke Pakistan pada 11 Oktober melalui perbatasan Kurram," jelas mereka. "Kesuksesan misi ini menunjukkan pentingnya berbagi informasi dan komitmen berkelanjutan Pakistan menghadapi musuh bersama."
Kinerja utusan diplomatis AS di Pakistan "menampilkan kualitas terbaik Amerika," kata Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Dia juga menyampaikan terima kasih AS kepada pemerintah dan militer Pakistan.
Misi ini datang menyusul tawaran Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Asif mengenai kerja sama dengan Washington untuk menghadapi Taliban dan pendukung-pendukung mereka, khususnya jaringan Haqqani.
AS sudah lama menuduh Pakistan menyediakan tempat berlindung bagi jaringan Taliban Afganistan dan Haqqani, namun tuduhan itu dibantah keras oleh Pakistan.