Dunia

Pakistan desak warganya berpartisipasi dalam unjuk rasa 'Hari Hitam'

Aksi itu dilakukan untuk menentang pendudukan Kashmir oleh India

Maria Elisa Hospita  | 12.08.2019 - Update : 13.08.2019
Pakistan desak warganya berpartisipasi dalam unjuk rasa 'Hari Hitam' Ilustrasi Bendera Pakistan (Foto file - Anadolu Agency)

İslamabad

Islamuddin Sajid

ISLAMABAD, Pakistan

Menteri luar negeri Pakistan mendesak warga Pakistan di seluruh dunia untuk menggelar unjuk rasa serentak pada 15 Agustus mendatang.

"Saya mendesak setiap orang Pakistan di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa 15 Agustus di hadapan Komisi Tinggi India untuk menentang pendudukan Kashmir oleh India," cuit Shah Mahmood Qureshi.

Pada Rabu, pemerintah Pakistan mengumumkan 15 Agustus yang bertepatan dengan hari kemerdekaan India sebagai "Hari Hitam". 

"Kami ingin menunjukkan solidaritas kami dengan saudara-saudari Kashmir yang ditindas, dibungkam, dan ditaklukkan oleh rezim fasis yang mencerminkan kebrutalan Hitler di Munich," tambah dia.

Qureshi tiba di Muzaffarabad pada Minggu untuk menunjukkan solidaritas sekaligus merayakan Idul Adha dengan orang-orang Kashmir.

Sebelumnya, Qureshi juga menuntut pemerintah India untuk memberi kelonggaran jam malam di Kashmir menjelang Idul Adha.

"Pakistan telah meminta India untuk mengurangi pembatasan jam malam di Kashmir saat malam Idul Adha dan memungkinkan orang-orang Kashmir untuk mempersembahkan hewan korban secara bebas," kata Qureshi kepada Radio Pakistan milik pemerintah.

Hubungan Islamabad dan New Delhi memanas setelah India untuk mencabut status khusus Jammu dan Kashmir, yang memungkinkan warga Kashmir memberlakukan hukum mereka sendiri dan mencegah orang luar menetap atau memiliki tanah di wilayah itu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.