Pajang patung wanita penghibur, Jepang ajukan protes ke Jerman
Sebuah distrik di Jerman memajang patung penghormatan wanita penghibur Korea yang dipaksa bekerja sebagai budak seks oleh Jepang

Ankara
Riyaz ul Khaliq
ANKARA
Jepang telah mengajukan protes ke otoritas Jerman karena mereka memutuskan untuk tetap memajang patung "wanita penghibur" Korea selama satu tahun lagi di Berlin.
"Wanita penghibur" adalah istilah eufemisme bagi wanita Korea yang diculik oleh Jepang dan dipaksa bekerja sebagai budak seks selama masa perang, baik sebelum dan selama Perang Dunia II.
Patung itu didirikan di distrik Mitte, Berlin pada September tahun lalu oleh kelompok sipil pro-Korea Selatan.
Tokyo berulang kali mendesak otoritas Mitte untuk mencabut izin pemajangan patung.
Namun, Jerman menolaknya dan meminta Jepang dan Korea Selatan untuk mengompromikan masalah itu.
"Ini sungguh tidak bisa diterima. Kami menentangnya,” kata Katsunobu Kato, kepala sekretaris Kabinet untuk pemerintah Jepang, Senin.
“Apa yang mereka putuskan bertentangan dengan apa yang kami minta. Kami terus melakukan pendekatan kepada banyak pihak untuk meminta agar patung itu segera disingkirkan," tegas dia.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.