Dunia

Oman terima pemberontak Houthi yang dievakuasi dari Yaman

Perwakilan dari rival perang Yaman dijadwalkan untuk bertemu di pembicaraan damai yang ditengahi PBB di Swedia

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 04.12.2018 - Update : 04.12.2018
Oman terima pemberontak Houthi yang dievakuasi dari Yaman Para pejuang Houthi berkumpul untuk memprotes operasi militer yang dipimpin Arab Saudi dalam sebuah parade pada ulang tahun ke-3 "Operation Decisive Storm" di Lapangan al-Sabin di Sanaa, Yaman pada 26 Maret 2018. ( Mohammed Hamoud - Anadolu Agency )

Oman

MUSCAT

Oman telah menerima 50 pemberontak Houthi yang terluka, yang dievakuasi dari Yaman untuk mendapatkan perawatan medis menjelang perundingan damai minggu ini di Swedia, menurut kantor berita resmi negara itu.

Kantor berita itu mengatakan langkah Oman tersebut bertujuan untuk mendukung upaya PBB yang bertujuan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perundingan minggu ini antara pihak-pihak yang berperang di Yaman.

Evakuasi pasukan Houthi yang terluka adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan kegagalan pembicaraan damai di Jenewa pada September lalu.

Saat itu, Houthi menolak untuk berpartisipasi dalam dialog akibat penolakan koalisi pimpinan Saudi untuk mengevakuasi para pemberontak yang terluka.

Pada Senin, koalisi militer yang dipimpin Saudi mengevakuasi 50 pemberontak Houthi yang terluka ke Oman untuk perawatan.

Pada November, koalisi pimpinan Saudi mengumumkan pembentukan koridor yang aman antara Sanaa dan provinsi Hudaydah, Yaman.

Perwakilan dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan pemberontak Houthi akan bertemu di Swedia pekan ini untuk pembicaraan damai yang ditengahi oleh PBB, yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di negara itu.

Yaman didera kekerasan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk ibu kota, Sanaa.

Konflik meningkat pada 2015 ketika Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan kampanye udara besar-besaran di Yaman untuk menggulingkan kekuasaan Houthi

Menurut PBB, hingga saat ini, puluhan ribu orang diperkirakan tewas, sementara sekitar 14 juta orang atau setengah dari total populasi negara itu berada dalam risiko kelaparan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın