Dunia

OKI kutuk keras janji pemilu Netanyahu

OKI mengecam semua upaya Israel yang mengubah komposisi demografis di tanah Palestina melalui pembangunan permukiman ilegal

Muhammad Abdullah Azzam  | 16.09.2019 - Update : 16.09.2019
OKI kutuk keras janji pemilu Netanyahu Ilustrasi: Rapat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Tuğrul Çam

JEDDAH/ANKARA 

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengajak masyarakat internasional, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk mendesak Israel menghentikan semua tindakan ilegal terhadap Palestina.

Setelah melakukan pertemuan luar biasa antara menteri luar negeri negara-negara anggota di Jeddah, organisasi Islam terbesar di dunia itu mengadopsi sebuah resolusi yang mengutuk aksi penjajahan Israel di tanah Palestina.

OKI pada Minggu mengecam semua upaya Israel yang mengubah komposisi demografis di kawasan tersebut melalui pembangunan permukiman ilegal.

Tujan dari pertemuan luar biasa OKI itu membahas janji pemilu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berencana untuk mencaplok tanah Palestina di daerah Lembah Yordania di Tepi Barat yang diduduki.

Organisasi dunia kedua terbesar setelah PBB itu mengambil resolusi untuk melakukan penolakan keras terhadap pernyataan Netanyahu yang berniat mencaplok seluruh daerah Lembah Yordania dan wilayah utara Laut Mati.

OKI menegaskan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas setiap tindakan pendudukan mereka.

Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, pengadilan internasional dan organisasi internasional terkait lainnya, harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk langkah-langkah politik dan hukum untuk mempertahankan sikap tegas terhadap pernyataan agresif Netanyahu ini, lanjut pernyataan OKI itu.

OKI meminta negara-negara anggota untuk mengangkat masalah Palestina dan pelanggaran Israel tersebut di Majelis Umum PBB ke-74 yang akan digelar di New York minggu ini.

Resolusi itu menekankan bahwa perdamaian dan keamanan di Timur Tengah tak akan tercapai sebelum Israel mengakhiri pendudukan dan menarik diri dari wilayah Palestina yang telah disepakati dalam perjanjian 1967.

Resolusi itu mengungkapkan kebulatan tekad mereka untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam memulai proses politik multilateral yang kredibel dalam jangka waktu tertentu untuk mengatasi masalah Palestina.

Netanyahu pada Selasa lalu mengatakan Israel akan memberlakukan kedaulatannya atas Lembah Yordania dan permukiman lainnya di Tepi Barat jika dia memenangkan pemilihan umum pekan depan.

“Presiden [AS] Trump mengatakan dia akan menyampaikan Kesepakatan Abad Ini beberapa hari setelah pemilu [September 17] dan ini memberi kita kesempatan besar untuk menerapkan kedaulatan Israel ke Yudea dan Samaria [Tepi Barat] dan daerah lainnya," kata Netanyahu, pada konferensi pers.

Dia menambahkan bahwa ada satu tempat di mana penerapan kedaulatan Israel kemungkinan terjadi segera setelah dia terpilih kembali dalam pemilu.

"Saya mengumumkan niat saya untuk menerapkan kedaulatan Israel ke Lembah Yordania dan Laut Mati, jika warga Israel memilih saya. Ini akan menjadi sabuk pertahanan kita di timur dan memastikan bahwa kita tidak akan pernah menjadi negara yang lebarnya hanya beberapa mil," ujar Netanyahu.

Sekitar 70.000 warga Palestina - bersama dengan sekitar 9.500 pemukim Yahudi - saat ini tinggal di Lembah Yordania, sebidang tanah luas dan subur yang menyumbang sekitar seperempat dari keseluruhan wilayah Tepi Barat.

Sekitar 650.000 orang Yahudi Israel saat ini tinggal di lebih dari 100 permukiman yang dibangun sejak 1967, ketika Israel mulai menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Palestina menginginkan wilayah ini - bersama dengan Jalur Gaza - menjadi bagian dari negara Palestina di masa depan.

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di sana sebagai tindakan ilegal.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.