Dunia, Ekonomi

Negara-negara Afrika Barat berhenti gunakan CFA franc

Delapan anggota Uni Ekonomi dan Moneter Afrika Barat (UEMOA) mencapai kesepakatan untuk menggunakan mata uang bersama baru yang disebut ECO pada 2020

Havva Kara Aydın  | 22.12.2019 - Update : 23.12.2019
Negara-negara Afrika Barat berhenti gunakan CFA franc Pameran Dakar dan Perdagangan Internasional ke-28 (FIDAK) diadakan di Senegal hingga 22 Desember 2019. (Alaattin Doğru - Anadolu Agency)

Ankara

DAKAR, Senegal

Negara-negara Afrika Barat akan berhenti menggunakan mata uang franc Komunitas Keuangan Afrika (CFA) yang dimulai sekitar tahun 2020, Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mengatakan padai Sabtu.

Delapan anggota Uni Ekonomi dan Moneter Afrika Barat (UEMOA) mencapai kesepakatan untuk menggunakan mata uang bersama baru yang disebut ECO.

ECO adalah nama yang diusulkan untuk mata uang bersama yang direncanakan Zona Ekonomi Afrika Barat (WAMZ) diperkenalkan dalam kerangka Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat, atau ECOWAS.

Pernyataan Ouattara dikeluarkan saat konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di provinsi Abidjan, Pantai Gading.

Mata uang tetap dipatok ke euro dan negara-negara akan menyerah menggunakan era kolonial CFA.

CFA telah digunakan selama 74 tahun dan Perancis akan tetap menjadi negara penjamin jika terjadi krisis.

UEMOA dan 14 negara anggota Afrika dari Komunitas Ekonomi dan Moneter Afrika Tengah (CEMAC) telah menggunakan dua jenis franc CFA yang berbeda di Afrika tengah dan barat sejak masa kolonial.

Mata uang ECO baru akan diberlakukan di negara-negara Afrika Barat, termasuk Benin, Burkina Faso, Guinea Bissau, Pantai Gading, Mali, Niger, Senegal, dan Togo.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.