MSF: Bentrokan terbaru di Yaman tewaskan 5 warga sipil
Setelah bentrokan selama empat hari, pada Sabtu malam, pasukan yang didukung UEA menduduki Istana Kepresidenan Maasheeq di Aden dan beberapa lembaga pemerintah strategis
Ankara
Mehmet Nuri Ucar, Hacer Baser, dan Hamdi Yildiz
ADEN, Yaman
Setidaknya lima orang tewas dan 119 luka-luka dalam bentrokan antara pasukan pemerintah Yaman yang sah dan pasukan yang loyal kepada Dewan Transisi Selatan (STC) dan didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) di ibu kota sementara Yaman, Aden.
"Dalam waktu kurang dari 24 jam, Dokter Lintas Batas (MSF) merawat 119 orang di rumah sakitnya, sementara korban luka lainnya terus berdatangan," kata MSF di situs web resminya pada Sabtu.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa korban tewas termasuk seorang anak dan sebagian besar korban luka adalah warga sipil.
Setelah bentrokan selama empat hari, pada Sabtu malam, pasukan yang didukung UEA menduduki Istana Kepresidenan Maasheeq di Aden dan beberapa lembaga pemerintah strategis.
Pihak berwenang Yaman dan komandan pun meninggalkan istana kepresidenan dengan kendaraan lapis baja milik Arab Saudi.
Menurut saluran televisi Al-Ekhbariya Arab Saudi, pemimpin STC telah menyatakan bahwa komandan Aden dari koalisi telah menerima semua tuntutan mereka.
Pada Minggu, kantor PBB di Yaman mengatakan bahwa setidaknya 40 warga sipil tewas dan 260 terluka akibat bentrokan dalam empat hari terakhir.
"Sangat memprihatinkan bahwa selama Idul Adha, alih-alih merayakan bersama dalam damai dan harmoni, keluarga korban justru berduka atas kematian orang-orang yang mereka cintai," kata Lise Grande, Koordinator Kemanusiaan PBB di Yaman dalam sebuah pernyataan tertulis.
“Kami mendesak semua pihak untuk mematuhi kewajiban mereka di bawah Hukum Humaniter Internasional dan melakukan segala upaya untuk melindungi semua warga sipil Yaman," desak dia.
*Laporan ini ditulis oleh Sena Guler