Dunia

Menteri Luar Negeri Qatar ajak bentuk mekanisme untuk isu Yerusalem

Al-Thani berharap dunia Arab dan Muslim mengambil langkah-langkah konkret dan bukan hanya mengecam keputusan Trump terkait Yerusalem

Chandni  | 08.12.2017 - Update : 08.12.2017
Menteri Luar Negeri Qatar ajak bentuk mekanisme untuk isu Yerusalem Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. (File foto - Anadolu Agency)

Ankara

Medhat Abdelmaged Elsayed Moussa Quisay dan Zeynep Hilal Karyağdı

DOHA

Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani pada Kamis mencetuskan ide penerapan mekanisme Arab Islami untuk melawan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Kepada stasiun berita Al Jazeera, al-Thani mengatakan sekarang saatnya mengambil langkah-langkah konkret bersama untuk mengkritik AS.

Dia menyerukan perlunya dibentuk mekanisme Arab Islam untuk memutarbalikkan keputusan tersebut.

Pejabat tinggi Qatar itu juga mengatakan keputusan Trump tersebut akan berdampak secara langsung terhadap perjuangan Palestina dan masa depan kawasan itu.

Al-Thani menekan bahwa perjuangan untuk merebut Yerusalem bukan hanya milik warga Palestina, melainkan upaya seluruh umat Islam.

Ini adalah isu yang melibatkan pemerintahan dan pemimpin serta seluruh rakyat, kata menteri Qatar itu.

Meskipun ditentang banyak pihak, Trump tetap mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu.

Yerusalem masih menjadi poros konflik berkepanjangan Israel-Palestina, karena rakyat Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di waktu yang akan datang.

Selama kampanyenya tahun lalu, Trump berjanji untuk memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Turki akan menggelar pertemuan luar biasa OKI pada 13 Desember untuk membahas masalah ini.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.