Politik, Dunia

Menlu Saudi: Rekonsiliasi di Libya bisa akhiri konflik

Faisal bin Farhan mengatakan Riyadh prihatin dengan dampak krisis Libya pada keamanan regional

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 30.07.2020 - Update : 30.07.2020
Menlu Saudi: Rekonsiliasi di Libya bisa akhiri konflik Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud sedang melakukan konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas (tidak terlihat) setelah pertemuan mereka di Berlin, Jerman, pada 21 Februari 2020. (Abdulhamid Hoşbaş - Anadolu Agency)

Ankara

Khalid Mejdoup, Safiye Karabacak

RABAT

Menteri luar negeri Arab Saudi pada Rabu mengatakan rekonsiliasi antara pihak-pihak yang bertikai di Libya akan mengakhiri intervensi dan konflik asing di negara itu. 

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Burita, Faisal bin Farhan mengatakan bahwa Saudi khawatir tentang dampak situasi di Libya pada keamanan regional Arab.

"Pihak-pihak Libya bisa menemukan solusi untuk masalah mereka. Seharusnya ada solusi politik untuk krisis ini," kata Burita kepada wartawan.

Sebelum kunjungannya ke Maroko, diplomat senior itu juga mengunjungi Mesir, Aljazair dan Tunisia untuk berbicara tentang situasi yang berkembang di Libya.

Libya telah menghadapi gejolak akibat perang saudara sejak kematian penguasa Muammar Khaddafi pada 2011. 

Di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, pemerintah baru Libya didirikan pada 2015, tetapi upaya untuk penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan panglima perang Khalifa Haftar. 

PBB mengakui pemerintah Libya yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fayez al-Sarraj sebagai otoritas sah negara itu. 

Turki terus mendukung pemerintah yang diakui secara internasional, sementara Haftar didukung oleh Rusia, Prancis, Mesir dan Uni Emirat Arab.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın