Dunia

Mata uang digital dapat digunakan di negara Islam

Dolar AS telah menjadi alat sanksi, kata kepala Forum Bisnis Internasional

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 16.11.2018 - Update : 16.11.2018
Mata uang digital dapat digunakan di negara Islam Ilustrasi (Foto file - Anadolu Agency)

Istanbul

Ali Atar

ISTANBUL 

Sistem mata uang digital (cryptocurrency) bersama harus dibentuk untuk digunakan di negara-negara Islam, kata Erol Yarar, ketua Forum Bisnis Internasional (IBF).

"Dolar AS berada di luar mata uang bersama, ia telah menjadi alat yang memberatkan," kata Yarar kepada Anadolu Agency.

Dia mengatakan bahwa AS menahan pemindahan uang, menjatuhkan sanksi pada pasar internasional dan menyebabkan krisis di negara-negara dengan menggunakan dolar.

"Di IBF, tahun ini, kita akan membahas istilah 'kemajemukan moneter' untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih adil dan sehat," katanya.

Yarar mengatakan bahwa dalam kerangka ini, IBF akan membahas penggunaan teknologi blockchain dan mata uang digital untuk teknologi keuangan.

"Kami akan membuat sistem mata uang digital, yang akan digunakan untuk perdagangan internasional di antara negara-negara Islam," ujarnya.

Menurutnya, mata uang digital bersama dapat digunakan oleh para pegusaha, pasar saham, dan negara untuk menetapkan harga.

Mata uang digital menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat transaksi - setiap pergerakan uang, barang atau data yang aman - seperti buku besar tradisional.

Yarar juga menekankan dana seperti IMF perlu diwujudkan di antara negara-negara Islam.

"Dana tersebut, berdasarkan prinsip-prinsip keuangan non-bunga, akan membantu negara-negara menghadapi krisis ekonomi," tambahnya.

Yarar mengatakan bahwa dana itu bisa itu bisa diberi nama 'dana kerjasama Islam internasional'.

Sementara Pameran Asosiasi Industrialis dan Pengusaha Independen (MUSIAD) ke-17 akan diselenggarakan pada 21 sampai 24 November di Istanbul.

IBF, yang didirikan pada 1995, menyediakan jaringan bisnis global yang dapat dipercaya, terutama untuk para pengusaha Muslim.


*Gokhan Ergocun berkontribusi pada berita ini dari Istanbul.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.