Dunia

Maroko berharap presiden Aljazair terpilih buka perbatasan kedua negara

Perbatasan Maroko-Aljazair telah ditutup sejak 1994

Maria Elisa Hospita  | 17.05.2019 - Update : 20.05.2019
Maroko berharap presiden Aljazair terpilih buka perbatasan kedua negara Perdana Menteri Maroko Saadeddine Othmani. (Foto file - Anadolu Agency)

Morocco

Ahmed bin al-Taher

RABAT

Perdana Menteri Maroko Saadeddine Othmani berharap agar presiden Aljazair yang baru akan segera membuka kembali perbatasan antara kedua negara.

Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika mengundurkan diri bulan lalu setelah kepemimpinannya diprotes rakyat selama berminggu-minggu.

Saat ini militer mengawasi periode transisi 90 hari.

"Saya berharap pemimpin Aljazair selanjutnya tidak akan mengikuti kebijakan rezim sebelumnya mengenai persaingan ketat dengan Maroko," ujar Othmani pada Kamis.

Menurut dia, hubungan Maroko-Aljazair tidak boleh lebih buruk dari saat kepemimpinan Bouteflika.

Perbatasan kedua negara telah disegel sejak 1994, ketika Rabat mengharuskan adanya visa perjalanan dari warga Aljazair pasca serangan teror.

Rabat juga menuding Aljazair mendukung Front Polisario, kelompok separatis yang menyerukan kemerdekaan wilayah Sahara Barat Maroko.

Aljazair pun merespons langkah itu dengan menutup perbatasannya secara sepihak. 

*Ditulis oleh Mahmoud Barakat

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.