Mantan PM Jepang Shinzo Abe meninggal setelah ditembak
Mantan perdana menteri meninggal karena cedera setelah dia ditembak dalam acara kampanye pemilihan di Jepang barat

ISTANBUL
Politisi berpengaruh Jepang dan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe meninggal setelah ditembak di sebuah acara kampanye pemilihan, Jumat.
Pihak berwenang di sebuah rumah sakit di kota Nara barat Jepang mengatakan pada konferensi pers: "Shinzo Abe, mantan perdana menteri, meninggal karena luka-luka [tembak]."
Dia meninggal pada pukul 17.03. (0803GMT), pejabat itu menambahkan.
Abe berusia 67 tahun.
Mantan perdana menteri sempat dirawat selama lebih dari lima jam tetapi tidak bisa diselamatkan.
Abe menderita luka di sisi kanan lehernya ketika seorang penyerang berusia 41 tahun melepaskan tembakan ke arahnya selama acara di kota Nara pada Jumat pagi.
Fumio Kishida, perdana menteri petahana, sebelumnya mengatakan pada konferensi pers di Tokyo bahwa Abe "dalam kondisi kritis" dan petugas kesehatan "bekerja sangat keras" untuk menangani situasi tersebut.
Abe sedang menyampaikan pidato di sebuah acara politik di sebuah jalan di kota barat Nara ketika dia "ditembak dari belakang" oleh seseorang yang kini telah ditangkap.
Insiden yang oleh juru bicara pemerintah disebut "menyedihkan" itu terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat (0230GMT).
Jepang akan mengadakan pemilihan senat pada Minggu dan Abe berkampanye untuk kandidat LDP yang berkuasa.
Setidaknya dua tembakan terdengar sebelum Abe ambruk dan jatuh ke tanah. Dia berdarah dan pria bersenjata itu menembaknya dari belakang.
Dia "tidak sadar dan tidak responsif."
Penyerang telah diidentifikasi sebagai Tetsuya Yamagami, 41 tahun, seorang penduduk kota Nara. Senapan yang digunakan dalam serangan itu telah disita.
Abe menjabat sebagai perdana menteri Jepang untuk waktu terlama – pada 2006, dan juga dari 2012 hingga 2020.
Abe terpilih sebagai ketua LDP pada 20 September 2006 pada usia 52 tahun.
Dia sudah memiliki pengalaman menjabat sebagai kepala sekretaris kabinet pemerintah dari 2005 hingga 2006.
Dia adalah perdana menteri termuda Jepang di era pascaperang, sebuah rekor yang masih bertahan.
Namun, kejutan pertama dalam karir politiknya datang ketika dia tiba-tiba mengundurkan diri karena penyakit radang usus besar yang parah pada tahun 2007.
Saat itu dia baru menjabat selama satu tahun – September 2006 hingga September 2007.
Abe kembali berkuasa pada tahun 2012, pertama kali mengalahkan saingan partainya Shigeru Ishiba pada bulan September untuk merebut kembali kepemimpinan LDP, dan kemudian memimpin partai tersebut menjadi pemenang mayoritas pada bulan Desember tahun yang sama.
Dia terpilih kembali pada pemilu 2014 dan 2017, dan mengundurkan diri pada 2020 karena masalah kesehatan.