Macron: Prancis tidak akan tinggalkan warga Armenia
Para pemimpin Prancis, Azerbaijan, Armenia bertemu di Brussel

ANKARA
Presiden Prancis Emmabual Macron mengatakan negaranya tidak akan pernah meninggalkan warga Armenia.
Hal itu disampaikan Macron usai pertemuan dengan para pemimpin Azerbaijan dan Armenia pada Rabu malam di Brussel.
Menyusul diskusinya dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Prancis Emmanuel Macron mentweet: “Kami tidak akan pernah meninggalkan orang-orang Armenia. Kami akan selalu mencari solusi untuk perdamaian abadi.”
Pashinyan dan Aliyev berada di ibu kota Uni Eropa untuk menghadiri KTT Kemitraan Timur blok tersebut, yang mempertemukan presiden Dewan Eropa dan Komisi Eropa, 27 kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa, dan rekan-rekan mereka dari negara-negara Kemitraan Timur, termasuk Armenia, Azerbaijan, Georgia, Moldova, dan Ukraina.
Hubungan antara bekas republik Soviet Azerbaijan dan Armenia tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional milik Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Sejak saat itu, berbagai upaya dilakukan untuk menormalkan kembali hubungan kedua negara bertetangga tersebut.
Bulan lalu, Aliyev dan Pashinyan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, Rusia.
Setelah pertemuan itu, para pemimpin Azerbaijan dan Armenia menyatakan kesiapan mereka untuk memulai proses delimitasi perbatasan yang diperebutkan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.