Dunia

Lobi senjata NRA makin dikucilkan menyusul insiden penembakan Florida

Para korban yang selamat dari penembakan massal di sebuah sekolah di Parkland menolak tinggal diam

Chandni  | 02.03.2018 - Update : 02.03.2018
Lobi senjata NRA makin dikucilkan menyusul insiden penembakan Florida Seorang pria memegang poster menuntut pengetatan undang-undang kontrol senjata di luar Gedung Putih di Washington, AS pada 21 Februari 2018. ( Samuel Corum - Anadolu Agency )

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON

Banyak yang tidak kaget mendengar situasi di AS menyusul insiden penembakan massal di Parkland, Florida yang menewaskan 17 orang.

Seperti biasa, semua orang menyampaikan bela sungkawa dan doa bagi korban serta keluarga yang ditinggalkan. Lagi-lagi, para aktor politik mengatakan ini bukan waktu yang tepat untuk membahas peraturan senjata.

Namun yang membedakan insiden ini dari yang lainnya adalah para korban selamat yang menolak tinggal diam.

Siswa-siswi SMA Marjory Stoneman Douglas memang bersedih dan terluka, namun mereka menggunakan kesempatan ini untuk meluncurkan gerakan yang memaksa semua warga AS untuk mulai bicara tentang senjata.

Satu pihak yang menentang aktivitas mereka itu adalah kelompok Asosiasi Senjata Nasional, dikenal dengan akronim NRA.

NRA adalah kelompok lobi terkuat di Washington. Tahun lalu saja mereka mengeluarkan uang lebih dari USD5 juta untuk melawan upaya pembatasan hak kepemilikan senjata, menurut data dari situs Open Secrets.

Namun kekuasaan mereka tampaknya akan memudar.

Pekan ini saja, jaringan toko Dick's Sporting Goods dan Walmart - keduanya menyetok dan mendukung penjualan senjata - mengatakan akan mengharuskan pembeli berusia 21 tahun ke atas.

Hukum federal mendikte usia minimal pembelian pistol adalah 21 tahun. Namun jenis-jenis senjata lainnya, termasuk senapan AR-15 yang digunakan dalam pembantaian di Parkland, bisa dibeli mereka yang berusia 18 tahun ke atas.

Toko Dick's mengatakan mereka menghentikan semua penjualan senapan serbu di semua cabang mereka, sedangkan Walmart membatasi penjualan barang-barang yang tampak seperti senapan serbu (contoh: mainan anak-anak). Walmart juga mengatakan sudah menghentikan penjualan senapan serbu sejak 2015 lalu.

Jaringan toko Kroger juga mengatakan akan mengubah peraturan pembelian senjata di cabang-cabang mereka.

Langkah-langkah itu menjadi kekalahan besar untuk NRA, yang hingga kini berusaha melawan wacana peningkatan usia minimal pembelian senjata serta larangan terhadap senapan serbu.

Sebagai tambahan, sejumlah perusahaan memutuskan untuk mundur dari semua kerja sama dengan NRA. Aksi yang mereka lakukan berbeda-beda, seperti sebuah layanan sewa mobil dan maskapai penerbangan yang membatalkan program diskon khusus anggota NRA serta bank-bank yang tidak lagi mencetak kartu kredit dengan logo NRA.

Ditambah lagi, Presiden AS Donald Trump juga bersitegang dengan NRA mengenai proposal untuk menaikkan batas usia minimal pembelian senjata serbu. Penting dicatat bahwa presiden dari Partai Republik jarang berdebat dengan kelompok itu mengenai peraturan senjata.

Semua ini terjadi berkat kampanye yang diluncurkan korban selamat penembakan Parkland.

Dalam beberapa hari setelah kejadian, para murid sekolah itu memadati gedung capitol Florida untuk menuntut para pemangku kebijakan segera mengambil aksi untuk mencegah insiden penembakan berikutnya. Pada hari itu juga, mereka bertemu dengan anggota dewan yang kemudian menolak berdebat mengenai proposal larangan senapan serbu.

Anak-anak muda itu tidak menyerah dan terus memaksa para dewasa di AS untuk bersikap dewasa serta berhenti hanya menyampaikan "bela sungkawa dan doa" saja.

"Kami sudah cukup menerima doa," kata Delaney Tarr, seorang murid SMA. "Kami harap kalian tidak lagi menerima uang dari NRA, tidak lagi melakukan tindakan secara diam-diam, karena kami akan terus mengawasi kalian. Kami akan mengejar Anda masing-masing dan menuntut agar Anda mengambil aksi dan melakukan perubahan."

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.