KTT Uni Eropa di Brussels fokus pada isu migrasi
Kesimpulan dari KTT mengatakan bahwa Uni Eropa akan terus berupaya untuk mencegah migrasi ilegal, bahkan setelah turun sebanyak 95 persen dari jumlah tertinggi pada 2015

Ankara
Serife Cetin dan Yusuf Hatip
BRUSSELS
KTT yang dihadiri para pemimpin UE di ibu kota Brussels berakhir pada Kamis.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut berfokus pada migrasi, keamanan internal, dan hubungan eksternal.
"Sementara jumlah perlintasan perbatasan ilegal untuk masuk Uni Eropa telah dipangkas hingga 95 persen dari jumlah tertinggi pada Oktober 2015, beberapa arus eksternal dan internal dan baru-baru ini membenarkan kekhawatiran yang berlarut," kata pernyataan kesimpulan KTT tersebut.
Pernyataan itu menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama dengan negara-negara asal dan negara transit, terutama di Afrika Utara, untuk mencegah migrasi ilegal.
Untuk mendesak kerja sama dengan negara-negara ketiga dalam perang melawan jaringan penyelundupan manusia, mereka mengatakan "sebuah satuan tugas gabungan harus dibentuk di Pusat Penyelundupan Migran (Migrant Smuggling Centre) Eropol."
Kesimpulan KTT juga meminta negara-negara anggota untuk lebih menerapkan perjanjian penerimaan kembali yang sudah disepakati sebelumya, menambahkan bahwa upaya tambahan diperlukan untuk sepenuhnya menerapkan Pernyataan Uni Eropa-Turki yang disepakati pada Maret 2016.
Pada bulan itu, Uni Eropa dan Turki mencapai kesepakatan untuk menghentikan migrasi ilegal melalui Laut Aegea dan memperbaiki kondisi pengungsi Suriah di Turki.
Turki menampung hampir 3,6 juta pengungsi Suriah - lebih dari negara lain - menurut data dari kelompok pengungsi dan organisasi internasional.
Keamanan Internal
"Uni Eropa akan semakin memperkuat pencegahan dan ketahanan terhadap ancaman hibrida, siber, kimia, biologi, radiologi dan nuklir (CBRN)," kata pernyataan itu, mengutip kasus keracunan Salisbury di Inggris Maret ini.
Dalam kasus itu, mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tidak sadarkan diri di kota Salisbury.
"Negosiasi soal proposal mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa harus diselesaikan akhir tahun ini," katanya, mengacu pada mekanisme untuk memperkuat kapasitas manajemen krisis Uni Eropa.
Hubungan Eksternal
Pernyataan kesimpulan KTT juga menyinggung pentingnya hubungan Uni Eropa-Afrika dalam lanskap global yang berubah dengan cepat, mengatakan bahwa kerja sama harus dibawa ke tingkat yang baru.
"Dewan Eropa menyambut baik penyelenggaraan KTT antara 28 Negara Anggota Uni Eropa dan negara anggota Liga Arab yang akan diselenggarakan di Mesir pada 24-25 Februari 2019," kata dia.
Kesimpulan KTT itu juga mengatakan bahwa pengurangan emisi global sangat penting di semua sektor dan tindakan lebih lanjut diperlukan dalam mitigasi dan adaptasi, terutama untuk mencapai target sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2016.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.