Dunia

Korea Utara kecam ancaman Pence soal Libya

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara mengungkapkan bahwa Pence sama sekali tak mengerti keadaan di Korea Utara

Emel Öz Gözellik  | 24.05.2018 - Update : 25.05.2018
Korea Utara kecam ancaman Pence soal Libya

Seoul-t ukpyolsi

Emel Öz Gözellik

SEOUL

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui, mengatakan bahwa Korea Utara akan mempertimbangkan kembali rencana pertemuan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan pada 12 Juni di Singapura.

Menurut kantor berita resmi Korea Utara KCNA, Choe menggambarkan ancaman Wakil Presiden AS Mike Pence bahwa ‘AS dapat membuat Korea Utara seperti Libya’ itu sebagai "bodoh" dan "bebal".

Choe mengungkapkan bahwa Pence sama sekali tak mengerti keadaan di Korea Utara dan menekankan Korea Utara tak akan pernah meminta dialog dengan Amerika Serikat.

Choe menambahkan, pertemuan AS dengan Korea Utara dan pelucutan nuklir negaranya bergantung pada perilaku AS.

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence memperingatkan Korea Utara akan seperti Libya seandainya tak mau melakukan kesepakatan nuklir dengan AS.

"Minggu lalu, kami telah melakukan beberapa pembicaraan terkait model Libya. Seperti yang dinyatakan jelas oleh Presiden Trump, jika Kim Jong-un tak mau membuat kesepakatan [nuklir], maka [Korea Utara] akan berakhir seperti model Libya (seperti yang terjadi di Libya pada tahun 2003),” ujar Pence dalam sebuah wawancara di stasiun TV Fox News beberapa hari lalu.

Komentar sama juga pernah diberikan oleh penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, yang memantik kekesalan Pyongyang setelah mengusulkan agar "model Libya" diberlakukan di Korea Utara. Bolton merujuk kepada proses denuklirisasi negara di Afrika Utara tersebut pada 2003, yang ditukar dengan janji keuntungan ekonomi.

Namun pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, dibunuh dan digulingkan kurang dari satu dekade kemudian, yakni pada 2011, setelah Barat memberi dukungan pada pemberontak-pemberontak di negara tersebut untuk membuat kudeta militer.

Selain membuat Korea Utara marah, komentar Bolton juga dianggap tak membantu Korea Selatan, dan Trump sendiri menyangkal ide tersebut. Berkata kepada reporter, Trump meyakinkan bahwa "model Libya sama sekali bukan model yang kami siapkan jika bicara tentang Korea Utara".

Bahkan, dalam pernyataannya pada Kamis, Trump menjamin keselamatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bila Korut memilih jalan denuklirisasi.

"Kami akan menjamin keselamatannya. Dan kami sudah mengatakannya sejak awal," kata Trump. "Dia akan aman, dia akan bahagia, negaranya akan menjadi kaya, negaranya akan bekerja keras dan menjadi makmur."

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın