Korban jiwa ledakan di Beirut capai 63 orang, 3.000 orang cidera
Kebakaran di gudang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar dan menimbulkan kerusakan parah

Ankara
Halime Afra Aksoy
BEIRUT, Lebanon
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan pada Rabu pagi mengumumkan bahwa korban tewas dari ledakan besar di Ibu Kota Beirut meningkat menjadi 63 orang.
Api di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar, yang meratakan bangunan tiga lantai dan terdengar hingga pinggiran kota.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan asap dari api yang disusul oleh gumpalan asap menyerupai jamur besar.
Hasan menambahkan bahwa lebih dari 3.000 orang terluka dalam ledakan itu.
Sebelumnya, dia mengumumkan bahwa 50 orang terbunuh dan 2.750 lainnya terluka.
Menurut laporan awal, mantan Perdana Menteri Saad Hariri - yang tinggal di dekat area ledakan - tidak terluka.
Namun, bangunan di dekatnya, termasuk tempat tinggal Hariri dan Bandara Internasional Beirut-Rafic Al-Hariri, mengalami kerusakan parah.
Orang-orang terperangkap di bawah puing dan petugas penyelamat segera menjangkau mereka.
Gubernur Beirut Marwan Abboud, yang menangis saat berbicara kepada wartawan di lokasi ledakan, membandingkan ledakan itu dengan bom nuklir yang mengerikan di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada 1945, yang secara instan menewaskan ratusan ribu orang.
Menurut sebuah pernyataan, Duta Besar Kazakhstan untuk Beirut terluka dan gedung kedutaan rusak.
Nazar Najarian, pemimpin Partai Kataeb Lebanon, meninggal karena luka-luka akibat ledakan itu.
Ledakan itu terjadi pada masa-masa sensitif menjelang Pengadilan Khusus PBB untuk Lebanon mengumumkan vonisnya dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah membantah tuduhan bahwa ledakan di Beirut merupakan serangan Israel terhadap gudang senjata mereka.
Para pejabat Israel, yang berbicara kepada media lokal, membantah keterlibatan Israel dalam insiden itu, dengan mengatakan bahwa ledakan tersebut bisa jadi merupakan sebuah kecelakaan.
Ekonomi Lebanon saat ini menghadapi krisis terburuk dalam beberapa dekade.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.