
Jakarta Raya
JAKARTA
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan ada anomali pada sistem autothrottle atau tuas pengatur tenaga mesin dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.
Hal itu disampaikan dalam laporan awal berisi data-data faktual yang dirilis KNKT pada Rabu.
Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan sistem auto-pilot mulai aktif begitu pesawat mencapai ketinggian 1.980 kaki.
Pesawat kemudian terus naik dan pada ketinggian 8.150 kaki, throttle sebelah kiri bergerak mundur dan tenaga mesin ikut berkurang. Sedangkan throttle sebelah kanan pada kondisi tetap.
Pada pukul 14.39.37 WIB, pesawat melewati ketinggian 10.600 kaki pada arah 46 derajat dan mulai berbelok ke kiri.
Pada posisi ini, Nurcahyo mengatakan tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan yang kanan masih tetap.
“Tapi apakah yang kiri rusak, kita belum tahu karena dua-duanya mengalami anomali. Yang kiri mundur terlalu jauh, yang kanan benar-benar tidak bergerak seperti macet,” kata Nurcahyo melalui konferensi pers virtual, Rabu.
KNKT masih meneliti 13 komponen yang terkait dengan sistem autothrottle tersebut untuk mengetahui masalah penyebab anomali tersebut.
Menurut Nurcahyo, bisa jadi indikasi kerusakan nampak dari autothrottle namun kerusakan sebenarnya ada di tempat lain.
Investigator juga masih mempertanyakan mengapa pilot tidak bisa mengatasi (recover) situasi ini, sementara cockpit voice recorder (CVR) yang merekam percakapan pilot belum ditemukan hingga hari ini.
Terkait perawatan pesawat, tim investigasi menemukan ada dua kerusakan yang ditunda perbaikannya (deffered maintenance item/DMI) sejak 25 Desember 2020.
Pada 25 Desember ditemukan bahwa penunjuk kecepatan (airspeed indicator) sebelah kanan rusak, namun perbaikan belum berhasil sehingga ditunda berdasarkan ketentuan Minimum Equipment List (MEL).
Indikator kecepatan kemudian diganti pada 4 Januari 2021 dengan hasil yang baik sehingga catatan pada DMI ditutup.
Pada 3 Januari 2021, pilot melaporkan autothrottle rusak dan diperbaiki dengan hasil baik.
Namun pada 4 Januari 2021 autothrottle kembali dilaporkan tidak berfungsi dan perbaikannya belum berhasil sehingga dimasukkan ke dalam daftar DMI.
Autothrottle diperbaiki dengan hasil baik pada 5 Januari 2021 sehingga catatan pada DMI ditutup. Sejak hari ini, tidak ada lagi catatan kerusakan dalam buku laporan perawatan hingga kecelakaan terjadi.
KNKT sejauh ini masih belum bisa menyimpulkan apa penyebab kecelakaan dan masih berharap penemuan CVR dapat membantu mengungkap situasi saat pesawat jatuh.
Pesawat Sriwijaya Air membawa total 62 orang yang terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang dalam penerbangan rute Jakarta-Pontianak.
Pesawat hilang kontak setelah empat menit lepas landas dan ditemukan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.