Umar Farooq

WASHINGTON

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenburg berkata pada Jumat bahwa pembelian sistem pertahanan misil oleh Turki dari Rusia adalah 'keputusan nasional' Ankara.

"Ini adalah tantangan dan sudah diketahui secara luas ada ketidaksetujuan antara Turki dan Amerika Serikat soal masalah ini," ujar Stoltenburg di lembaga think tank Heritage Foundation di Washington DC.

Pimpinan NATO menyebutkan bahwa bagi NATO, yang terpenting adalah "sistem yang berbeda bisa bekerja bersama-sama."

Desember lalu, Turki mengumumkan telah menutup perundingan dengan Rusia untuk pembelian dua sistem S-400 di awal 2020.

Pada Juni, Senat AS mengeluarkan aturan yang melarang penjualan jet F-35 kepada Turki, karena pembelian S-400 yang dilakukan negara ini.

Stoltenburg melanjutkan dengan membicarakan peran Turki sebagai bagian NATO dan pentungnya negara tersebut sebagai sekutu -- karena lokasi geografisnya, kontribusinya memerangi Daesh dan perannya menampung pengungsi dari Suriah.

"Turki juga penting saat menangani krisis imigran dan pengungsi. Mereka menampung jutaan pengungsi, dan keberadaan mereka penting untuk menerapkan kesepakatan antara UE dan Turki dalam menangani gelombang imigran ke Laut Aegean," tukas Stoltenburg.

Dia berkata Turki telah menderita paling banyak karena tingginya serangan teror, juga usaha kudeta yang gagal.

"Jadi, ya ada masalah, ada tantangan, maka ada keputusan membeli S-400 dan F-35. Saya menyambut dialog untuk menyelesaikannya, namun di saat yang sama penting untuk mengenali pentingnya peranan Turki untuk semua negara sekutu," imbuh Stoltenburg.