Dunia, Olahraga

Keputusan Ozil mundur dari timnas picu perdebatan di Jerman

Menteri Kehakiman Jerman Barley menilai pernyataan Ozil terkait pengunduran dirinya itu merupakan sebuah peringatan bagi Jerman

Muhammad Abdullah Azzam  | 24.07.2018 - Update : 24.07.2018
Keputusan Ozil mundur dari timnas picu perdebatan di Jerman Mesut Ozil dari Jerman beraksi selama pertandingan Piala Dunia FIFA 2018 Rusia Grup F antara Republik Korea dan Jerman di Kazan Arena di Kazan, Rusia pada 27 Juni 2018. ( Gökhan Balcı - Anadolu Agency )

Berlin

Cuneyt Karadag

BERLIN

Mesut Ozil yang juga bermain di Liga Premier Inggris dengan klub Arsenal mengukuhkan pengunduran dirinya dari tim nasional Jerman kemarin. Pengunduran diri pemain sepakbola keturunan Turki tersebut kemudian memicu perdebatan-perdebatan di Jerman.

Menteri Kehakiman Jerman, Katharine Barley, menilai pernyataan Ozil terkait pengunduran dirinya itu merupakan sebuah peringatan.

Barley mengatakan melalui akun media sosialnya, “Pengunduran diri seorang bintang sepakbola besar seperti Ozil karena mengalami diskriminasi ras dan merasa tidak dinaungi oleh Federasi Sepakbola Jerman (DFB) merupakan sebuah peringatan.”

Wakil Juru Bicara Pemerintah Jerman, Ulrike Demmert, mengungkapkan dalam konferensi pers yang digelar di pers federal bahwa keputusan pengunduran diri Ozil patut dihormati. Demmert mengatakan, Kanselir Merkel menghargai prestasi Ozil sebagai seorang pemain bola.

Demmert juga menyebut bahwa Jerman adalah negara yang terbuka kepada dunia, dan olahraga merupakan sarana adaptasi yang sukses di Jerman.

Dia juga menekankan bahwa Merkel sangat mementingkan adaptasi dan menyatakan bahwa kebanyakan warga Turki di Jerman telah beradaptasi dengan kebudayaan Jerman. Contoh-contoh sukses adaptasi tersebut dalam bidang olahraga dan ekonomi.

Mantan juru bicara DFB, Harald Stenger, terkait perdebatan tersebut, mengatakan bahwa ketua DFB sekarang Reinhard Grindel merupakan ketua terburuk dalam 50 tahun terakhir.

Stenger menuturkan bahwa bukan hanya dalam kasus Ozil, Grindel juga tidak mampu mengelola krisis maupun isu-isu lainnya dalam federasi karenanya dia disebut sebagai ketua DFB terburuk selama 50 tahun.

Ketua Persatuan Rehabilitasi dan Atlet Penyandang Disabilitas yang juga merupakan mantan anggota dewan Komisi Olahraga dari Partai Hijau, Ozcan Mutlu, mengatakan fakta bahwa Ozil terpaksa mengundurkan diri karena dia melihat tindakan terhadapnya itu merupakan sebuah skandal yang besar.

Mutlu menilai ketua DFB Grindel merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam skandal tersebut.

“Ozil telah berkontribusi dalam persepakbolaan Jerman, dia merupakan seorang pemain yang handal dan banyak berprestasi di kejuaraan Eropa maupun dunia. Menjadikan Ozil sebagai kambing hitam dalam hal ini merupakan sebuah noda bagi dunia olahraga Jerman dan negara Jerman sendiri,” ucap Mutlu.

Mutlu juga mengatakan bahwa kejadian yang dialami Ozil merupakan suatu pertanda bahaya bagi para migran di Jerman.

“Seberapa banyak kamu berjuang untuk Jerman, baik kamu adalah seorang juara dunia maupun seseorang yang berhasil di politik, kamu tetap saja adalah seorang Turki, orang asing, korban rasisme. Ini menuju ke arah yang berbahaya. Federasi Jerman, para politikus, Presiden dan Perdana Menteri harus mencari cara untuk menghentikan diskriminasi ras yang dialami oleh warga Turki,” ujar Mutlu.

Mantan penjaga gawang timnas Jerman Bodo Illgner, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ozil. Namun dia mengatakan bahwa kritik yang diterima oleh Ozil dan Ilkay Gundogan karena berfoto dengan presiden Turki merupakan sebuah bentuk tindakan xenophobia.

Melalui akun media sosial Twitter, komunitas warga Turki di Jerman menggaris bawahi bahwa apa yang terjadi terhadap Ozil telah menunjukkan posisi komunitas mereka di negera ini.

Ozil yang ikut berlaga pada Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia bersama dengan reklannya di timnas Jerman Ilkay Gundogan dan pemain Liga Premier Inggris Cenk Tosun bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan di London dalam acara malam bantuan dan pendidikan pada bulan Mei lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Ozil menghadiahkan seragam timnya dan berfoto bersama Presiden Erdogan.

Ozil dan Gundogan mendapatkan banyak kritik dan serangan rasis hingga ancaman kematian akibat foto tersebut dari publik Jerman.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.