Kemenag: tuduhan salah penerjemahan Al Qur'an berlebihan
Seandainya tuduhan itu benar, tentu jumlah teroris akan lebih banyak dari yang ada sekarang

Regional
Shenny Fierdha
JAKARTA
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mengatakan, terdapat 3.229 kesalahan terjemahan dalam Al Quran yang dibuat oleh Kementerian Agama (Kemenag), suatu tuduhan yang dianggap berlebihan dan mengada-ada oleh kementerian tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (18/7) di Jakarta, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Kemenag Muchlis M. Hanafi mengatakan bahwa tidak hanya angka tersebut berlebihan, tapi juga MMI sendiri tidak konsisten menyebutkan angka kesalahannya.
“Dalam surat Amir Majelis Mujahidin kepada Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 80/MMLT/VII/1431 tanggal 26 Agustus 2010, dan di Majalah Gatra edisi 8 September 2010 disebutkan terdapat 1.000 kesalahan. Di lain kesempatan menyebutkan terdapat 3.424 kesalahan dalam terjemahan versi terbaru, dan 3.114 kesalahan dalam terjemahan versi lama. Kali ini disebut terdapat 3.229 kesalahan,” ungkap Muchlis, Selasa (18/7), di Jakarta.
Beberapa waktu lalu tersiar kabar bahwa Majelis Adzikra yang dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham memutuskan untuk mengganti terjemahan Al Quran yang dibuat oleh Kemenag dengan terjemahan yang dipublikasikan oleh MMI. Hal ini disebabkan oleh adanya dugaan bahwa terdapat banyak kesalahan dalam versi terjemahan yang dibuat Kemenag. Disebutkan pula bahwa jika mengamalkan terjemahan Kemenag yang salah tersebut, seseorang dapat terjerumus ke dalam terorisme.
Menanggapi hal ini, Muchlis, yang merupakan doktor lulusan Al Azhar University Kairo, mengatakan bahwa hal itu pun mengada-ada, sebab terdapat banyak faktor yang dapat mengarahkan orang ke tindak terorisme di antaranya faktor sosial, politik, ekonomi, dsb.
“Seandainya tuduhan itu benar, tentu jumlah teroris akan lebih banyak dari yang ada sekarang, dan sudah muncul teroris dari dulu, bukan belakangan ini saja. Terjemahan Kemenag sudah ada sejak tahun 1965. Mengapa teroris baru muncul belakangan ini saja, padahal dari dulu orang sudah gunakan terjemahan?” katanya.
Walau begitu, ia mengatakan bahwa Kemenag bersedia untuk menerima saran dan masukan dari masyarakat untuk dapat lebih menyempurnakan terjemahan Al Quran.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.