Kelompok Yahudi Harvard desak universitas kutuk penahanan aktivis Palestina
Hampir 3.000 dosen, staf, dan mahasiswa megeluarkpernyataan atas penangkapan Mahmoud Khalil

ISTANBUL
Hampir 80 afiliasi Yahudi di Universitas Harvard, termasuk lebih dari 30 anggota fakultas, pada Minggu menandatangani pernyataan yang mendesak universitas untuk mengutuk penangkapan aktivis Palestina Mahmoud Khalil.
Petisi tersebut, yang telah ditandatangani oleh hampir 3.000 anggota fakultas, staf, dan mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Amerika Serikat (AS), dikeluarkan sebagai tanggapan atas penahanan Khalil — seorang pemegang kartu hijau dan lulusan Universitas Columbia baru-baru ini yang membantu mengorganisir protes di kampus tahun lalu.
“Kami bersatu dalam mengecam, tanpa keraguan, siapa pun yang menggunakan nama kami — dan klaim sinis tentang antisemitisme — untuk melecehkan, mengusir, menangkap, atau mendeportasi anggota komunitas kampus kami,” kata pernyataan itu.
Dia juga mendesak universitas untuk “menolak narasi berbahaya” yang menghubungkan aktivisme pro-Palestina dengan antisemitisme.
Pernyataan tersebut menghimbau para pemimpin universitas untuk mengambil beberapa tindakan, termasuk mengakhiri kerja sama dengan otoritas imigrasi federal, mengalokasikan “sumber daya kelembagaan” untuk menjamin pembebasan Khalil, dan melindungi afiliasi dari pembalasan oleh pemerintahan Donald Trump karena mengekspresikan pandangan mereka.
Presiden Universitas Harvard Alan M. Garber mengkritik keputusan pemerintahan Trump untuk memangkas dana penelitian federal tetapi sebagian besar tetap bungkam mengenai tindakan lain, termasuk penangkapan Khalil, pemangkasan dana sebesar $400 juta untuk Universitas Columbia akibat protes kampus, dan denda sebesar USD175 juta yang dijatuhkan pada Universitas Pennsylvania atas kebijakannya terkait atlet transgender.
Khalil ditangkap oleh agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) pada 8 Maret di apartemen milik universitasnya setelah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memerintahkan pencabutan visa pelajar dan kartu hijau miliknya.
Pemerintahan Trump menuduh Khalil, yang memainkan peran utama dalam demonstrasi pro-Palestina di Columbia tahun lalu, terlibat dalam "kegiatan yang selaras dengan Hamas," meskipun tidak ada bukti yang diberikan kepada publik.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.