Dunia, Jamal Khashoggi

Kelompok media Turki-Arab tuntut keadilan untuk Khashoggi

"Kami ingin pembunuh Jamal membayarnya," kata kepala Asosiasi Media Turki-Arab

Megiza Soeharto Asmail  | 21.10.2018 - Update : 22.10.2018
Kelompok media Turki-Arab tuntut keadilan untuk Khashoggi Ketua Asosiasi Media Turki-Arab Turan Kislakci (C) berbicara selama konferensi pers yang diadakan di depan konsulat Saudi mengenai pembunuhan wartawan terkemuka Saudi Jamal Khashoggi, di Istanbul, Turki pada 20 Oktober 2018. ( Muhammed Enes Yıldırım - Anadolu Agency )

Ankara

Emin Ileri

ISTANBUL

Kepala asosiasi wartawan Turki dan Arab pada hari Sabtu menuntut keadilan bagi jurnalis Jamal Khashoggi, setelah Arab Saudi menyatakan dia meninggal dalam sebuah perkelahian di dalam konsulat mereka di Istanbul.

Khashoggi, seorang wartawan dan kolumnis Saudi untuk The Washington Post, telah hilang sejak memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Setelah beberapa hari menyangkal mengetahui keberadaannya, Arab Saudi pada hari Sabtu mengumumkan Khashoggi meninggal dalam sebuah perkelahian.

“Kami menginginkan keadilan untuk Jamal. Kami ingin pembunuh Jamal membayarnya," kata Turan Kislakci, kepala Asosiasi Media Turki-Arab (TAM), di depan Konsulat Saudi di Istanbul, Sabtu.

Dia mengatakan, 18 hari yang lalu, wartawan Khashoggi dibunuh dengan cara "pertumpahan darah" yang brutal.

Kislakci mengingatkan bahwa asosiasi wartawan telah mengumumkan adanya pembunuhan Khashoggi pada hari keempat dia dinyatakan menghilang.

Kislakci juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang memproses kasus ini dengan penuh semangat dan diplomasi, serta membuat mereka merasakan dukungannya sejak awal.

“Kami menuntut keadilan nyata untuk Jamal. Kami, kaum Muslim, tidak meragukan bahwa Raja Salman [bin Abdulaziz] memiliki kekuatan untuk melakukannya," katanya dan meminta orang-orang Saudi untuk memberi dukungan.

Kislakci melanjutkan dengan mengatakan bahwa pembunuhan Khashoggi akan mengubah dunia.

"Rezim penindas di Timur Tengah tidak akan lagi mudah mengganggu warganya dan jurnalis," katanya.

Sementara itu, Reporters Without Borders (RSF) juga menyerukan tekanan internasional untuk mengungkap semua aspek insiden pembunuhan ini.

“Setelah pengakuan atas kematian #Khashoggi, kami mengharapkan tekanan yang teguh, konsisten, dan kuat kepada #Saudi_Arabia guna mendapatkan seluruh kebenaran atas kasus ini dan pembebasan para jurnalis Arab Saudi yang telah dijatuhi hukuman yang gila dan mengerikan," cuit Christophe Deloire, sekretaris jenderal RSF, lewat akun Twitternya.

Sumber kepolisian Turki mencatat, pada hari hilangnya Khashoggi, 15 warga Saudi lainnya, termasuk beberapa pejabat, diketahui tiba di Istanbul dengan menggunakan dua pesawat dan mengunjungi konsulat saat Kashoggi. Semua individu yang diidentifikasi tersebut saat ini telah meninggalkan Turki.

Tim gabungan Turki-Saudi mengungkap hasil penyelidikan atas kasus ini pada hari Kamis setelah menggeledah kediaman konsul jenderal serta Konsulat Saudi di Istanbul.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.