Inggris tahan narapidana radikal di sel khusus
‘Pusat pemisahan’ di lapas untuk narapidana risiko-tinggi akan menjauhkan napi ekstrimis dengan kriminal lain

Regional
Ahmet Gurhan Kartal
LONDON
Beberapa narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Inggris dengan label “ekstrimis paling radikal dan berbahaya” akan dipisahkan di ruang tersendiri. Ruangan ini diberi nama “pusat pemisahan”, informasi ini dibuka oleh pemerintah Inggris pada Kamis.
HMP (Her Majesty’s Prison Service) Frankland, sebuah lapas yang khusus menampung narapidana ekstrimis pria di Inggris utara, akan menjadi satu dari tiga lapas yang menyediakan ruangan tersebut.
Sebagai lapas pertama yang mengimplementasikan sistem ini, “Mereka akan membantu menghentikan aliran paham radikalisasi dari balik jeruji besi dan mencegah para napi radikal memengaruhi yang lain,” sebut Kementrian Hukum Inggris.
Sejauh ini, sudah ada 4.500 kantor pemerintahan yang menerima “pelatihan khusus kontra-terorisme paling terkini” dari pemerintah untuk menangani narapidana ekstrimis. Namun, pemerintah masih belum memberi pernyataan berapa banyak napi yang akan dimasukkan ke sel khusus.
“Mereka yang terbukti terlibat dalam perencanaan terorisme dianggap membahayakan keamanan nasional,” termasuk juga “mereka yang diketahui memengaruhi orang lain untuk terlibat aksi terorisme, atau mereka yang memiliki pandangan ekstrim sehingga dapat mengancam keamanan dan ketertiban di dalam penjara,” akan ditempatkan di pusat pemisahan.
“Narapidana yang paling berbahaya dan subversif akan dipisahkan dari napi yang mencari pengaruh dan ingin terlibat dengan aksi terorisme - sebuah elemen penting dari strategi kami untuk mengatasi tingkat ektrimisme di penjara dan memastikan keamanan masyarakat luas,” ungkap Kementrian Lapas Sam Gyimah.
Pemerintah Inggris berjanji melalui pidato terakhir Ratu Elizabeth untuk mengevaluasi kembali strategi kontra-terorisme setelah kejadian teror di Manchester dan London baru-baru ini.
Isu radikalisasi di penjara pun sudah digodog selama beberapa tahun terakhir. Studi Kementrian Dalam Negeri pada tahun 2015 yang dijabarkan pada laporan tahunan di parlemen bulan April lalu menyatakan bahwa penjara menyediakan “atmosfer yang membuat orang rentan didoktrin dengan ideologi ekstrimisme”.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.