Politik, Dunia, Nasional

Indonesia minta India - Pakistan menahan diri

Indonesia meminta kedua negara untuk mengambil langkah untuk megurangi ketegangan dan mencegah terjadinya eskalasi konflik

Erric Permana  | 28.02.2019 - Update : 01.03.2019
Indonesia minta India - Pakistan menahan diri Polisi India melakukan patroli saat demonstrasi berlangsung setelah Badan Investigasi Nasional (NIA) Badan Penegakan Hukum Penanggulangan Terorisme domestik India, telah melakukan serangan pagi-pagi di rumah-rumah para pemimpin separatis terkemuka di Kashmir, India pada 26 Februari 2019. (Faisal Khan - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Erric Permana

JAKARTA

Indonesia meminta India dan Pakistan untuk menahan diri terkait memanasnya hubungan kedua negara tersebut terkait isu Jammu Kashmir.

Berdasarkan keterangan resmi di website Kementerian Luar Negeri Indonesia, meminta kedua negara untuk mengambil langkah untuk mengurangi ketegangan dan mencegah terjadinya eskalasi konflik.

"Indonesia mendorong semua pihak terkait untuk menahan diri semaksimal mungkin," dalam keterangan resmi Kemenlu RI.

Sebagai dua negara penting di Asia Selatan, Indonesia mengharapkan kdua negara dapat terus menjadi bagian dari upaya terwujudnya kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil dan sejahtera.

Indonesia juga akan terus mengikuti perkembangan terkini hubungan India dan Pakistan.

Sebelumnya, Ketegangan antara Pakistan dan India yang berlangsung selama dua minggu usai serangan bom yang terjadi di Jammu Kashmir memuncak saat kedua negara saling menjatuhkan pesawat tempur di wilayah perbatasan.

Juru bicara Militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafur mengungkapkan dalam pernyataan di akun Twitter-nya bahwa Angkatan Udara Pakistan telah menghadang pesawat-pesawat tempur India yang memasuki wilayah udaranya.

Pesawat-pesawat Pakistan menghantam dua jet India, satu di antaranya jatuh di wilayah Pakistan dan satu lainnya jatuh di wilayah India.

Juru Bicara Ghafur mengatakan pasukan Pakistan telah menangkap pilot pesawat India yang jatuh ke tanah Pakistan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.