
Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Indonesia mulai Selasa melarang pesawat Boeing 737-8 MAX untuk terbang, setelah pesawat jenis ini mengalami kecelakaan parah di Ethiopia.
"Pemerintah akan melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara (temporary grounded) untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang (airworthy)” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana Pramesti dalam siaran persnya, Senin.
Menurut Polana, apabila ditemukan masalah pada saat inspeksi, maka pesawat tersebut akan dilarang terbang hingga dinyatakan selesai oleh inspektur penerbangan.
Menurut Polana, Indonesia sudah melakukan pengawasan sejak Boeing 737-8 MAX yang dioperasikan Lion Air mengalami kecelakaan di Laut Jawa dan menewaskan 189 orang, Oktober 2018 lalu.
Pemerintah terus berkomunikasi dengan Federal Aviation Administration (FAA), untuk memberikan jaminan bahwa seluruh pesawat Boeing 737– 8 MAX yang beroperasi di Indonesia laik terbang, ujar Polana.
FAA telah menerbitkan airworthiness directive yang telah diadopsi pemerintah dan diberlakukan pada seluruh maskapai yang menggunakan pesawat tersebut.
Di Indonesia, pesawat jenis ini dioperasikan oleh PT Garuda Indonesia sebanyak 1 unit dan PT Lion Air sebanyak 10 unit.
“Kami menghimbau seluruh maskapai penerbangan untuk mematuhi aturan yang berlaku sebab keselamatan adalah hal utama dalam penerbangan.”
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan pihaknya patuh pada edaran pemerintah yang memerintahkan larangan terbang pada pesawat tersebut.
“Garuda Indonesia melakukan grounded atas satu unit pesawat B 737 Max, sejak sore ini (Senin) hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Ikhsan dalam siarannya Senin.
Menurut Ikhsan, Garuda terus melaksanakan prosedur inspeksi extra serta pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital penunjang kelaikan seperti airspeed, altitude system, flight control system hingga stall management system.
“Hasil inspeksi no fault found,” ujar Ikhsan.
Diberitakan Chanelnewsasia, mulai Senin regulator penerbangan China (The Civil Aviation Administration of China/CAAC) melarang terbang hampir 100 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangannya.
Dalam kecelakaan di Ethiopia itu, ada delapan warga negara China yang menjadi penumpang pesawat tersebut.
"Mengingat bahwa dua kecelakaan yang melibatkan Boeing 737- 8 yang baru dikirim dan terjadi selama fase lepas landas,” kata CAAC.
Maskapai penerbangan di China mengoperasikan 96 pesawat jenis Boeing 737 Max 8, antara lain dioperasikan oleh Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines and Hainan Airlines.
Sementara itu, SilkAir maskapai milik Singapore Airlines (SIA) masih menerbangkan pesawat tersebut sesuai jadwal.
“Kami berhubungan dengan Boeing dan sedang memantau perkembangan, "kata juru bicara SIA.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.