Dunia, Ekonomi

Indonesia kejar lifting migas 1 juta barel pada 2030

Indonesia akan menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk membantu mengoptimalkan kinerja sumur-sumur tua

Muhammad Nazarudin Latief  | 04.11.2020 - Update : 05.11.2020
Indonesia kejar lifting migas 1 juta barel pada 2030 ILUSTRASI: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya


JAKARTA 

Indonesia akan menggelar kegiatan eksplorasi minyak dan gas secara massif untuk memenuhi target lifting 1 juta barel pada 2030, ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

“Indonesia memiliki 128 cekungan sedimen migas, 68 di antaranya belum dieksplorasi dan sebagian besar berada di wilayah Indonesia Timur,” ujar Menteri Arifin dalam siaran pers, Rabu.

Indonesia juga akan menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

Metode ini dinilai paling eksploitatif membantu mengoptimalkan kinerja sumur-sumur tua.

Pembangunan kapasitas kilang juga akan digenjot.

Saat ini ada empat proyek pengembangan kilang (RDMP) dan satu pembangunan kilang baru dengan target penyelesaian pada 2027.

Indonesia juga menerapkan fleksibilitas kontrak migas, yaitu membuka peluang bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memilih skema kontrak bagi hasil PSC Cost Recovery dan PSC Gross Split.

"Pemilihan tersebut menyesuaikan dengan kondisi lapangan migas yang dikerjakan," ungkap Menteri Arifin.

Menurut dia langkah-langkah ini akan menjadi upaya mengatasi keterbatasan sumber daya migas, sehingga mampu mengurangi ketergantungan impor migas.

Menteri Arifin mengakui upaya ini merupakan tantangan bagi industri migas di tengah pandemi Covid-19 bersamaan dengan jatuhnya harga minyak di bawah USD30 per barel.

Selain itu juga terjadi penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.