
Jakarta Raya
JAKARTA
Indonesia menghentikan sementara penggunaan dan distribusi satu ‘batch’ vaksin AstraZeneca, yang terdiri dari 448.480 dosis.
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan keputusan ini diambil setelah dua orang warga Jakarta meninggal setelah divaksin menggunakan AstraZeneca.
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi (Komnas KIPI) masih menginvestigasi penyebab meninggalnya kedua orang tersebut, namun sejauh ini belum diketahui apakah kematian keduanya berkaitan langsung dengan vaksinasi.
“Kita tunggu saja kepastian dari investigasi Komnas KIPI,” kata Nadia kepada Anadolu Agency, Senin.
Dia melanjutkan, hanya satu ‘batch’ vaksin AstraZeneca yang dihentikan penggunaannya yakni dengan nomor produksi CTMAV547.
‘Batch’ yang berjumlah 448.480 dosis ini merupakan bagian dari 3,85 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia melalui skema Covax Facility pada 26 April 2021.
Menurut Nadia, vaksin dari ‘batch’ ini telah didistribusikan untuk anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta ke masyarakat di Jakarta dan Sulawesi Utara.
Sedangkan vaksin AstraZeneca dari ‘batch’ lainnya tetap masih digunakan dan didistribusikan di Indonesia.
Komnas KIPI juga telah merekomendasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menguji sterilitas dan toksisitas terhadap ‘batch’ CTMAV547 untuk membantu diagnosis penyebab meninggalnya kedua orang tersebut.
Secara keseluruhan, Indonesia telah menerima 6,4 juta dosis vaksin AstraZeneca secara gratis dari Covax Facility.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.