India salahkan China atas bentrokan di perbatasan
Kementerian Luar Negeri India mengatakan ada korban di kedua pihak, menuduh China tidak patuh dengan perjanjian sebelumnya

Delhi
Shuriah Niazi
NEW DELHI
India menyalahkan China atas bentrokan perbatasan yang terjadi baru-baru ini dan menuduh Beijing berusaha mengubah status quo antara kedua negara di wilayah Ladakh timur.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa kedua pihak menderita korban yang bisa dihindari seandainya China mematuhi perjanjian perbatasan mereka saat ini.
"Mengingat pendekatannya yang bertanggung jawab terhadap manajemen perbatasan, sangat jelas bagi India bahwa semua kegiatannya selalu berada dalam LAC [Garis Kontrol Aktual] sisi India. Kami mengharapkan hal yang sama dari pihak China," kata juru bicara kementerian Anurag Srivastava.
LAC adalah perbatasan de facto antara kedua negara.
Dia menambahkan bahwa India dan China, melalui saluran militer dan diplomatik, telah membahas bagaimana cara menenangkan situasi.
"Komandan Senior mengadakan pertemuan yang produktif pada 6 Juni 2020 dan menyepakati suatu proses de-eskalasi seperti itu. Selanjutnya, komandan darat memiliki serangkaian pertemuan untuk mengimplementasikan konsensus yang dicapai pada tingkat yang lebih tinggi," kata pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri India menuduh pihak China tidak mematuhi konsensus soal LAC di Lembah Galwan.
"Kami tetap yakin akan perlunya menjaga perdamaian dan ketenangan di daerah perbatasan dan penyelesaian perbedaan melalui dialog. Pada saat yang sama, kami juga berkomitmen kuat untuk memastikan kedaulatan dan integritas teritorial India."
Sebanyak 20 tentara India terbunuh dalam pertempuran sengit dengan China di sepanjang perbatasan di daerah Ladakh di Jammu dan Kashmir yang disengketakan pada Senin.
Bentrokan itu terjadi di tengah proses de-eskalasi di Lembah Galwan, Ladakh, di mana kedua pasukan terlibat bentrok sejak awal Mei.
Ketegangan perbatasan antara kedua negara telah ada selama lebih dari tujuh dekade.
China mengklaim wilayah di timur laut India, sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, termasuk sebagian dari wilayah Ladakh.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.