Istanbul
Ali Murat Alhas
ISTANBUL
Sebuah lembaga kemanusiaan Turki pada Minggu mengadakan acara peringatan 10 tahun insiden mematikan Mavi Marmara, di mana sebuah kapal yang membawa bantuan untuk Palestina diserang oleh tentara Israel.
Insiden itu berlangsung dramatik diatas sebuah kapal Free Gaza Movement di mana menewaskan sembilan orang aktivis pada saat kejadian.
Pada 31 Mei 2010, pasukan komando Israel menewaskan 10 aktivis, sembilan di atas kapal dan satu orang setelah insiden, termasuk warga Turki dan seorang warga Amerika asal Turki, di konvoi kapal Mavi Marmara di perairan internasional.
Selain itu insiden tersebut juga melukai sekitar 50 orang lainnya.
Bulent Yildirim, kepala IHH, lembaga yang mengorganisir konvoi kapal ke Gaza, mengatakan pemerintah Israel sekarang berusaha untuk menduduki 30 persen tanah di Tepi Barat.
Yildirim mengatakan insiden berdarah itu membuat Israel "kehilangan" Turki, dan pemerintahan Turki tumbuh lebih kuat melalui pengembangan kerja sama sosial dan militer dengan dunia Arab dan Asia Tengah.
Jumlah bantuan yang dikirim kepada masyarakat Gaza meningkat secara signifikan sejak serangan brutal terhadap kapal Mavi Marmara, kata dia.
Acara yang berlangsung secara online ini juga memberikan kesempatan berbicara kepada para penulis, jurnalis, dan mantan diplomat.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.