
SANAA
Kelompok Houthi di Yaman pada Minggu mengatakan bahwa mereka telah mengizinkan 64 kapal berlayar di Laut Merah dengan aman setelah memasang spanduk yang menolak hubungan apa pun dengan Israel.
“Solusi paling sederhana yang memungkinkan kapal lewat dengan aman saat melintasi Laut Merah adalah dengan memasang atribut bertuliskan ‘Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel’,” kata perwakilan Houthi Mohamed Ali al-Houthi dalam sebuah pernyataan.
“Solusi ini efektif karena 64 kapal berhasil melintasi laut dengan selamat sambil mengangkat atribut ini,” tambah pernyataan itu.
Ketegangan meningkat di Laut Merah setelah serangan Houthi terhadap kapal komersial yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.
Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka bertujuan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan mematikan ke Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 25.100 orang sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap Houthi di Yaman dalam beberapa hari terakhir sebagai pembalasan atas serangan Houthi, yang telah menciptakan kekhawatiran akan terjadinya gelombang inflasi baru dan gangguan rantai pasokan.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan untuk pengiriman minyak dan bahan bakar di dunia. Jalur ini digunakan untuk transit antara Terusan Suez di Mesir dan Teluk Aden, sehingga memungkinkan kapal menghindari rute yang jauh lebih mahal dan panjang melintasi pantai selatan Afrika.