Guaido: Tidak ada risiko perang sipil di Venezuela
Sebanyak 90 persen populasi menginginkan perubahan di Venezuela, kata pemimpin oposisi

Caracas
Lokman Ilhan
CARACAS
Presiden Venezuela yang memproklamirkan dirinya sendiri, Juan Guaido, membantah adanya risiko perang saudara di Venezuela, Kamis.
"Risiko perang saudara di Venezuela tidak ada, terlepas dari apa yang orang atau kita ingin percayai," kata Guaido kepada surat kabar Spanyol El Pais.
Dia mengatakan 90 persen populasi menginginkan perubahan di negara itu dan mengakui adanya risiko kekerasan di Venezuela yang menyebabkan puluhan pemuda tewas selama sepekan ini.
Pada Kamis, Parlemen Eropa sepakat mengakui Guaido dalam pemungutan suara resmi setelah debat tentang perkembangan di Venezuela.
Resolusi tersebut mengakui pemimpin oposisi sebagai presiden yang sah sesuai dengan konstitusi negara tersebut.
Venezuela diguncang protes sejak 10 Januari, ketika Presiden Nicholas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua, menyusul boikot pemilihan oleh oposisi.
Ketegangan meningkat ketika Guaido menyatakan dirinya bertindak sebagai presiden pada 23 Januari.
AS, Kanada dan sejumlah negara Amerika Latin segera mengakui klaim Guaido, sementara Maduro dengan cepat mengecam dan menyerukan Washington untuk menarik para diplomatnya dari Venezuela.
Sementara itu, sejumlah negara Amerika Selatan, Rusia, Turki, China, dan Iran menyatakan solidaritas dengan Maduro.
Negara-negara besar di Eropa seperti Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol telah meminta Maduro untuk mengumumkan pemilu ulang guna meredakan krisis.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.