Diduga langgar UU Keamanan Nasional, taipan media Hong Kong Jimmy Lai ditangkap
'Penangkapan Jimmy dan penggerebekan Apple Daily adalah hari tersuram bagi pers Hong Kong,' kata aktivis demokrasi Joshua Wang

Ankara
Riyaz ul Khaliq
ANKARA
Pendiri tabloid Apple Daily sekaligus tokoh pro-demokrasi Hong Kong, Jimmy Lai Chee-ying, ditangkap di kediamannya pada Senin pagi.
Menurut laporan South China Morning Post, Jimmy ditangkap karena diduga melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional dengan melakukan kolusi asing.
Dia ditangkap bersama enam orang lainnya, termasuk putranya.
Tak hanya rumah, polisi juga menggerebek kantor Apple Daily.
“Sejauh ini, tujuh orang, berusia antara 39 hingga 72 tahun, telah ditangkap karena diduga melanggar UU Keamanan Nasional. Pelanggaran Pasal 29 NSL, termasuk kolusi dengan negara asing, membahayakan keamanan nasional. Investigasi sedang berlangsung," kata Kepolisian Hong Kong dalam sebuah pernyataan.
Penangkapan dan penggerebekan di kantor media itu disebut-sebut sebagai "hari tersuram bagi pers Hong Kong".
“Ini adalah akhir dari kebebasan pers dan masa tersulit bagi para jurnalis,” kata Joshua Wong, aktivis demokrasi Hong Kong yang baru-baru ini mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal Demosisto.
Namun, polisi menegaskan bahwa mereka mengantongi surat penggeledahan yang sah.
"Polisi HK [Hong Kong] memasuki dan menggeledah sebuah gedung di Tseung Kwan O sesuai dengan surat perintah yang dikeluarkan oleh hakim untuk mengumpulkan bukti pelanggaran NSL," kata polisi Hong Kong.
China resmi memberlakukan UU Keamanan Nasional di wilayah semi-otonom Hongkong mulai 1 Juli.
Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi kepada Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan pejabat pemerintahannya karena "merusak otonomi Hong Kong".