
ISTANBUL
China dan Uni Emirat Arab (UEA) menuntut Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang “dapat ditindaklanjuti” soal konflik di Palestina.
“Di tengah situasi bencana ini, kami menekankan perlunya Dewan Keamanan untuk bertindak dengan segera dan mengadopsi resolusi yang bermakna dan dapat ditindaklanjuti,” kata Duta Besar Zhang Jun, diplomat utama China di PBB, saat menyampaikan pernyataan bersama dengan sejawatnya dari UEA, Duta Besar Lana Zaki Nusseibeh.
Mendukung seruan mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Gaza oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, Zhang mengatakan kepada wartawan di New York bahwa gencatan senjata kemanusiaan saat ini sangat dibutuhkan agar bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan dengan cepat dan tanpa hambatan.
China adalah ketua bergilir dewan tersebut yang mengadakan sidang darurat untuk keenam kalinya pada hari Senin sejak 7 Oktober, ketika kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel.
“Kami mendesak semua pihak untuk mengambil langkah segera menuju penghentian permusuhan, untuk menjamin perlindungan warga sipil,” kata Zhang.
Dia mengatakan pihak-pihak yang berkonflik di Palestina harus memfasilitasi pengiriman barang dan jasa yang cukup dan tanpa hambatan kepada semua warga sipil di seluruh Jalur Gaza.
“Ini harus mencakup listrik, air, bahan bakar, makanan, dan pasokan medis yang berkelanjutan dan dalam skala besar,” tambah dia.
Duta Besar UEA Nusseibeh mengatakan penyerangan terhadap fasilitas sipil di Gaza merupakan “pelanggaran hukum internasional.”
“Kami mengutuk semua pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, semua kekerasan terhadap warga sipil, termasuk semua tindakan terorisme dan serangan tanpa pandang bulu,” ujar Nusseibeh.
Membacakan pernyataan bersama China-UEA, Nusseibeh mengatakan, “Kami mengutuk serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel.”
“Kami juga mengutuk serangan tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel di Jalur Gaza,” sebut dia, menuntut pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat.
Bulan lalu, empat rancangan resolusi berbeda mengenai Gaza diveto oleh AS di DK PBB.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 wanita, tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza.
Di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, pasukan Israel dan pemukim Yahudi telah membunuh sedikitnya 160 warga Palestina sejak perang yang sedang berlangsung dimulai.
Jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600, menurut angka resmi.