Boris Johnson terpilih jadi perdana menteri baru Inggris
Johnson mengalahkan Jeremy Hunt dalam persaingan calon kepala Partai Konservatif dan perdana menteri Inggris baru

Jakarta Raya
Muhammad Mussa
LONDON
Boris Johnson terpilih sebagai perdana menteri sekaligus ketua Partai Konservatif Inggris baru, mengalahkan lawannya Jeremy Hunt, Selasa.
Johnson mendapatkan 92.153 suara dari keanggotaan partai, mengalahkan Hunt, yang hanya memperoleh 46.656s suara.
Sebelumnya, mantan menteri luar negeri yang kontroversial itu menghadapi sejumlah saingan, termasuk Menteri Dalam Negeri Sajid Javid, Menteri Lingkungan Michael Gove, mantan Menteri Negara untuk Pekerjaan dan Pensiun Esther Mcvey dan mantan Ketua Dewan Perwakilan Andrea Leadsome.
"Dan hari ini, pada momen penting dalam sejarah, kita sekali lagi harus merekonsiliasi dua set naluri antara keinginan mendalam untuk persahabatan, perdagangan bebas, saling mendukung, keamanan antara Inggris dan mitra Eropa dan keinginan simultan, sama dalamnya dan sepenuh hati untuk pemerintahan negara ini yang demokratis," kata Johnson, dalam pidato kemenangannya.
"Aku tahu akan ada orang yang akan mempertanyakan kebijaksanaan keputusan Anda dan bahkan mungkin ada beberapa orang di sini yang akan bertanya-tanya apa yang telah mereka lakukan dan saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa tidak ada pihak, tidak ada seorang pun yang memiliki monopoli kebijaksanaan," tambah dia.
Johnson juga memuji partainya karena telah berada di barisan depan dalam menepati janjinya kepada publik Inggris selama lebih dari 200 tahun dan mengatakan bahwa dia akan meneruskan tradisi ini sebagai pemimpin dan bangsa.
Sementara itu, dia menolak klaim bahwa perdana menteri baru menghadapi tugas yang menakutkan dalam berurusan dengan Brexit.
Johnson mengatakan Inggris adalah raksasa yang tertidur, yang akan bangkit untuk meningkatkan pendidikan, infrastruktur dan penegakan hukum dan menyediakan internet berkecepatan tinggi di setiap rumah tangga dan berjanji akan langsung bekerja dengan timnya untuk membangun negara yang bersatu.
Bereaksi terhadap kemenangan Johnson, pemimpin oposisi Partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan bahwa perdana menteri baru telah memenangkan dukungan dari kelompok yang tidak representatif, kurang dari 100.000 anggota Tory, karena janjinya soal pemotongan pajak untuk bisnis kaya dan pemaksaan agenda agenda Brexit tanpa kesepakatan.
"Boris Johnson telah memenangkan dukungan kurang dari 100.000 anggota Partai Konservatif yang tidak mewakili, dengan menjanjikan pemotongan pajak bagi yang kaya, menampilkan dirinya sebagai teman para bankir dan mendorong untuk Brexit tanpa kesepakatan," kata Corbyn.
Corbyn memperingatkan bahwa Brexit tanpa kesepakatan yang diusung oleh Johnson akan mengakibatkan PHK, inflasi dan privatisasi Layanan Kesehatan Nasional.
Dia mendesak pemilihan umum diadakan untuk memberikan kekuatan kembali kepada warga yang seharusnya berhak atas keputusan akhir tentang siapa yang memimpin mereka.
Anggota Partai Tory, yang berjumlah 160.000, memilih perdana menteri baru pada Senin dan mengakhiri persaingan antara Johnson dan Hunt yang berlangsung selama tujuh minggu.
Perdana menteri yang baru akan menghadapi perjuangan yang berat dalam menemukan solusi bagi krisis nasional yang ditimbulkan oleh Brexit.
Dengan mayoritas yang sangat tipis di parlemen, pemimpin baru Tory akan kesulitan untuk meloloskan undang-undang, apalagi kesepakatan Brexit baru yang menarik perhatian semua partai oposisi termasuk, Partai Buruh.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.