Belanda kembalikan Tulip Istanbul ke tempat asalnya setelah 200 tahun
Konsul Jenderal Belanda di Istanbul menyerahkan bunga tulip kepada wali kota Istanbul sebagai simbol persahabatan antara Belanda dan Turki

Istanbul
Handan Kazanci
ISTANBUL
Tulip Istanbul kembali ke tempat asalnya, Turki, setelah dua abad berlalu, kata Konsulat Jenderal Belanda di Istanbul pada Kamis.
"Hari ini, setelah lebih dari 200 tahun, kami mengembalikan ‘Tulip Istanbul’ ke rumahnya !," tutur Konsul Jenderal Bart van Bolhuis dalam serangkaian cuitan dan foto bunga kuning-kemerahan dengan daun yang tajam di Twitter.
Van Bolhuis menyerahkan Tulip Istanbul asli, bersama dengan pesan video ke Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu dan 16 juta warga Istanbul.
“Kekaisaran Ottoman meletakkan dasar bagi penanaman dan budaya tulip, dan kemudian Belanda telah mengembangkan tulip dan menyebarkannya ke seluruh dunia.”
“Tulip Istanbul masih dibudidayakan di Belanda hingga saat ini dalam skala kecil. Sekarang tulip sudah pulang lagi, di Istanbul !,” kata postingan itu.
Van Bolhuis menjelaskan dalam video bahwa kunjungan Wali Kota Imamoglu ke Amsterdam dijadwalkan minggu depan dan bunga-bunga direncanakan akan disajikan kepada wali kota Istanbul sebagai kejutan. Namun rencana itu dibatalkan karena pandemi.
“Kami berharap tulip, simbol persahabatan antara Belanda dan Turki, menyatukan setiap kenyamanan dan kepercayaan orang Istanbul untuk mengatasi pandemi ini bersama-sama,” tambah dia.
Tulip, simbol Turki dan Istanbul, dibawa ke Eropa pada pertengahan kedua abad ke-15.
Tulip menjadi populer di Belanda dan menyebar ke ibu kota Kanada, Ottawa sebelum menjadi terkenal di seluruh dunia.
Kanada, Belanda, Jepang dan Turki mengadakan festival tulip setiap tahun.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.