Badak putih jantan terakhir di dunia mati
Menurut ahli, kematian Sudan menandakan kepunahan spesies badak putih utara

Kenya
Andrew Wasike dan Magdalene Mukami
NAIROBI, Kenya
Sudan, seekor badak putih jantan terakhir di dunia mati akibat komplikasi penyakit karena usia tua di Ol Pejeta Conservancy di Kenya tengah, kata konservasi satwa liar, Selasa.
Lewat sebuah pernyataan, konservasi tersebut mengatakan: "Ol Pejeta Conservancy dan Dvur Kralove Zoo mengumumkan bahwa Sudan, badak putih jantan terakhir di dunia, telah meninggal di usia 45 tahun, di Ol Pejeta Conservancy, Kenya."
Chief Executive Officer Ol Pejeta, Richard Vigne mengatakan bahwa dokter hewan telah merawat Sudan di konservasi dan Kebun Binatang Dvur Kralove, sebelum akhirnya menderita komplikasi yang menyebabkan luka pada kulit dan ototnya.
"Kenya Wildlife Service, Ol Pejeta, Kebun Binatang Dvur Kralove dan tim dokter hewan telah memutuskan untuk mengeutanasia Sudan," jelas Vigne.
Konservasi kini juga tengah merawat dua badak putih utara betina - Najin dan Fatu - yang menderita komplikasi kesehatan dan mandul.
Vigne menyatakan kesedihannya atas kematian Sudan yang menandai kepunahan spesies badak putih utara.
"Dulu, badak putih utara banyak ditemukan di Afrika Utara, namun jumlahnya menurun drastis karena perburuan cula badak," ungkap Vigne
Menurut para ahli, Sudan berumur 45 tahun, atau lebih dari 100 tahun umur manusia.
Air mani Sudan telah disimpan oleh pihak konservasi dengan harapan bahwa suatu hari sains dapat mengembalikan eksistensi badak putih.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.