Dunia

Australia minta Google dan Facebook bayar konten berita

Kebijakan ini dibuat seiring kolapsnya pendapatan iklan akibat pandemi Covid-19

Maria Elisa Hospita  | 21.04.2020 - Update : 22.04.2020
Australia minta Google dan Facebook bayar konten berita Ilustrasi: Lambang Google. (Hakan Nural - Anadolu Agency)

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA

Australia meminta Google dan Facebook untuk membayar konten berita yang mereka pakai dari negara itu.

"Teknologi platform digital terus berkembang, demikian juga dominasi pasar mereka. Dengan menetapkan aturan ini, kami optimistis akan menjadi negara pertama di dunia yang berhasil mewajibkan pembayaran konten kepada raksasa media sosial ini," kata Menteri Keuangan Josh Frydenberg lewat Twitter.

Secara terpisah, Frydenberg menyampaikan lewat blognya bahwa Google dan Facebook sudah menempati daftar perusahan paling kuat dan berharga di dunia.

"Google menjaring 47 persen dari pengeluaran iklan secara online, tidak termasuk iklan baris di Australia. Sedangkan Facebook mengklaim 24 persennya," jelas dia.

"Di Australia, pasar ini bernilai hampir USD5,72 miliar setahun dan tumbuh delapan kali lipat atau lebih sejak 2005," imbuh menteri itu.

Selain itu, perusahaan-perusahaan media berhenti mencetak lusinan surat kabar karena pandemi Covid-19. Hal ini berdampak juga kepada para pengiklan.

Mengutip laporan terbaru Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC), Frydenberg mengungkapkan bahwa 98 persen pencarian daring di perangkat seluler menggunakan Google, sementara Facebook memiliki sekitar 17 juta pengguna yang terhubung ke platformnya selama setidaknya setengah jam sehari.

ACCC akan ditugaskan untuk mengembangkan kode etik yang mengatur hubungan antara platform digital dan bisnis media.

"Tujuannya adalah untuk melindungi konsumen, meningkatkan transparansi, dan mengatasi ketidakseimbangan kekuatan di antara para pihak," katanya.

Undang-undang baru itu diperkirakan akan siap pada November mendatang.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.