Dunia

Aksi protes berlanjut, seluruh bank di Lebanon berhenti beroperasi

Ribuan demonstran menentang kenaikan pajak sekaligus menekan kabinet pimpinan Perdana Menteri Saad Hariri untuk membatalkan kenaikan pajak

Maria Elisa Hospita  | 21.10.2019 - Update : 22.10.2019
Aksi protes berlanjut, seluruh bank di Lebanon berhenti beroperasi Bank Lebanon. (Foto file-Anadolu Agency)

Lebanon

Raya Shartouni

BEIRUT 

Seluruh bank di Lebanon menutup operasinya pada Senin menyusul unjuk rasa antipemerintah yang memasuki hari keempat.

"Karena aksi rakyat terus berlanjut, asosiasi bank memutuskan untuk menutup operasi pada Senin," kata kata Asosiasi Bank Lebanon dalam sebuah pernyataan.

Ribuan demonstran itu menentang kenaikan pajak sekaligus menekan kabinet pimpinan Perdana Menteri Saad Hariri untuk membatalkan kenaikan pajak.

Lebanon memiliki salah satu beban utang tertinggi di dunia, yakni sebesar USD86,2 miliar selama kuartal pertama tahun ini.

Permasalahan ini juga diiringi dengan tingginya angka pengangguran di kalangan usia produktif di negara itu.

Sementara itu, Hariri menyalahkan mitra-mitranya dalam pemerintahan karena menghalangi reformasi ekonomi yang menurutnya dapat menyelesaikan krisis.

PM Lebanon itu memberi batas waktu 72 jam untuk berhenti menghalangi dia. Jika tidak dituruti, dia pun mengisyaratkan pengunduran dirinya.

Pada Sabtu, Partai Christian Lebanese Forces mengatakan empat menterinya dalam pemerintahan akan mengundurkan diri, sementara Samir Geagea, sang ketua partai, menyerukan pembentukan kabinet baru.

Keputusan partai diambil beberapa jam setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya menentang pengunduran diri pemerintah.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.