Dunia

31 bayi prematur berhasil dievakuasi dari RS Al-Shifa di Gaza

Proses evakuasi dilakukan setelah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan OCHA

Mostafa Haboush  | 20.11.2023 - Update : 22.11.2023
31 bayi prematur berhasil dievakuasi dari RS Al-Shifa di Gaza

GAZA, Palestina

Lembaga Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina pada Minggu mengevakuasi 31 bayi prematur dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

Bulan Sabit Merah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bayi-bayi tersebut diangkut dengan ambulans ke selatan sebagai persiapan untuk dipindahkan ke Rumah Sakit Emirates di Rafah di Jalur Gaza selatan.

Proses evakuasi dilakukan berkat berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).

Sumber medis di Kompleks Medis Al-Shifa, yang meminta agar namanya tidak diungkapkan karena alasan keamanan, mengatakan seluruh 31 bayi prematur telah dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa sebagai bagian dari rencana pemindahan mereka ke Mesir.

Dia mengatakan kepada Anadolu bahwa perwakilan WHO mengunjungi Kompleks Medis Al-Shifa kurang dari satu jam pada Sabtu, di mana mereka memeriksa pasien, termasuk bayi prematur, dan halaman depan rumah sakit.

Dia mengatakan organisasi tersebut akan mengevakuasi semua orang di kompleks tersebut pada Senin dan jumlahnya 250 orang -- 25 personel tim medis dan 225 pengungsi serta pasien yang tidak dapat dievakuasi karena ketidakmampuan berjalan.

Dia mengatakan pasukan Israel masih berada di sekitar rumah sakit tersebut untuk melakukan pencarian, termasuk di bagian tempat pengungsian dan pasien keluar pada Sabtu.

Dia menambahkan, suara tembakan dan suara peluru sesekali terdengar di sekitar kompleks, terutama di kamp pengungsi Al-Shati dan lingkungan Al-Remal dekat pelabuhan.”

Soal kondisi di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza, sumber medis lain mengatakan mereka masih bekerja dengan sumber daya yang sangat terbatas setelah halamannya diubah menjadi tempat untuk merawat korban yang terluka akibat serangan Israel.

Sumber tersebut mengatakan, kasus-kasus sulit sedang dipindahkan untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza.

Menurut saksi mata dan sumber lokal Palestina, pasukan Israel hanya berjarak sekitar 500 meter dari Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, tempat mereka ditempatkan di lingkungan Shujaiya di Gaza.

Pada Sabtu, sumber medis Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel memberi waktu satu jam kepada administrasi kompleks Al-Shifa untuk mengevakuasi rumah sakit, tetapi tidak mungkin untuk mengevakuasi semua orang karena kesulitan yang mereka hadapi untuk pergi tanpa kehadiran petugas medis.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak meminta evakuasi pasien dan staf medis tetapi menanggapi permintaan dari direktur rumah sakit, Mohammed Abu Silmiyah, untuk mengizinkan para pengungsi di Gaza menuju ke selatan melalui jalur yang aman.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza tidak ada persediaan makanan atau air yang masuk ke kompleks Al-Shifa selama delapan hari, dan dia membenarkan kematian 51 pasien, termasuk empat bayi prematur, selama waktu ini.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.