2 ekonom AS menangkan Hadiah Nobel 2018
William Nordhaus dan Paul Romer menerima penghargaan atas upaya mengintegrasikan perubahan iklim dan inovasi teknologi ke dalam analisis makroekonomi jangka panjang

Ankara
Muhammed Ali Gurtas
ANKARA
Dua akademisi AS yang berfokus pada subjek pertumbuhan berkelanjutan menerima Hadiah Nobel Ekonomi 2018 pada Senin.
Royal Swedish Academy of Sciences mengatakan bahwa William D. Nordhaus dari Universitas Yale dan Paul M. Romer dari Stern School of Business Universitas New York menerima hadiah atas upaya mengintegrasikan perubahan iklim dan inovasi teknologi ke dalam analisis makroekonomi jangka panjang.
"Para ekonom ini merancang metode untuk mengatasi beberapa pertanyaan paling mendasar dan mendesak tentang bagaimana kita menciptakan pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang menopang dan berkelanjutan," menurut pernyataan akademi itu.
"Para pemenang tahun ini tidak memberikan jawaban konklusif, tetapi temuan mereka telah membawa kita jauh lebih dekat untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi global yang menopang dan berkelanjutan," pernyataan itu menambahkan.
Hadiah sebesar SEK9 juta (hampir USD1 juta) akan dibagi rata antara para pemenang, kata akademi tersebut.
Perubahan iklim
Menurut akademi, sejak 1970-an Nordhaus telah bekerja pada interaksi antara alam dan masyarakat, sementara para ilmuwan menjadi semakin khawatir tentang pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan iklim yang lebih hangat.
"Pada pertengahan 1990-an, dia menjadi orang pertama yang menciptakan model penilaian terpadu, yaitu model kuantitatif yang menggambarkan interaksi global antara ekonomi dan iklim," katanya.
Akademi mengatakan model Nordhaus 'menyelaraskan ide dan hasil dari berbagai bidang, yaitu ekonomi, kimia, dan fisika.
Model "Nordhaus" sekarang tersebar luas dan digunakan untuk mensimulasikan bagaimana ekonomi dan iklim berkembang bersama.
"Model ini digunakan untuk memeriksa konsekuensi dari intervensi kebijakan iklim, misalnya pajak karbon," katanya.
Inovasi teknologi
Sementara soal Romer, akademi itu mengatakan "Ketika pertumbuhan ekonomi tahunan beberapa persen terakumulasi selama beberapa dekade, itu mengubah kehidupan orang-orang."
"Penelitian makroekonomi sebelumnya telah menekankan inovasi teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, tetapi belum memodelkan bagaimana keputusan ekonomi dan kondisi pasar menentukan penciptaan teknologi baru.
"Paul Romer memecahkan masalah ini dengan menunjukkan bagaimana kekuatan ekonomi mengatur kemauan perusahaan untuk menghasilkan ide-ide dan inovasi baru," katanya.
Menurut akademi, solusi Romer, yang diterbitkan pada 1990, meletakkan landasan teori pertumbuhan endogen untuk menjelaskan bagaimana ide-ide itu berbeda dari barang-barang lain dan membutuhkan kondisi khusus untuk berkembang di pasar.
Hadiah Nobel Ekonomi, secara resmi disebut Hadiah Sveriges Riksbank dalam Ilmu Ekonomi dalam mengenang Alfred Nobel, pertama kali diberikan pada 1968.
Tahun lalu, Richard Thaler dari Universitas Chicago memenangkan Nobel Ekonomi untuk kontribusinya terhadap ekonomi perilaku.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.