Dunia

160.000 warga sipil terperangkap di kota Mariupol Ukraina

Vadym Boychenko, walikota Mariupol, menggambarkan tindakan militer Rusia sebagai 'genosida'

Bahtiyar Abdulkerimov  | 28.03.2022 - Update : 05.04.2022
160.000 warga sipil terperangkap di kota Mariupol Ukraina Warga di Mariupol Ukraina menunggu di evakuasi (Foto file - Anadolu Agency)

KYIV, Ukraina 

Sekitar 160.000 warga sipil terjebak di Mauripol, kata walikota kota Ukraina yang terkepung itu, Senin.

“Sayangnya, masih banyak orang di Mariupol. Angkanya lebih dari 100.000. Menurut perkiraan kami, sekitar 160.000 warga sipil berada di kota itu,” kata Vadym Boychenko di televisi lokal.

Dia menggambarkan tindakan militer Rusia sebagai “genosida orang di Mariupol.”

Tanpa listrik, pemanas dan pasokan air, dia mengatakan sekarang tidak mungkin untuk tinggal di Mariupol.

Rusia berjanji untuk membuka koridor kemanusiaan di Mariupol tetapi mereka justru mencegahnya, tambah Boychenko.

Setidaknya 1.151 warga sipil telah tewas dan 1.824 terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang terhadap tetangganya pada 24 Februari, menurut PBB, yang mengatakan bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Lebih dari 3,86 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.