103 migran Asia yang dideportasi AS ke Panama tolak pemulangan
Migran tak berdokumen dari Afghanistan, Pakistan, China, dan India akan dipindahkan ke negara lain

BOGOTA, Kolombia
Dari 299 migran yang dideportasi dari Amerika Serikat (AS) ke Panama, 103, sebagian besar berkebangsaan Asia, menolak untuk kembali ke negara asal mereka, menteri keamanan Panama mengumumkan pada hari Rabu.
"Saat ini, 103 orang belum menyetujui pemulangan sukarela," kata Frank Abrego pada konferensi pers.
Abrego mengatakan 101 telah kembali ke negara masing-masing, 12 dijadwalkan segera berangkat dan 30 akan dipindahkan selama akhir pekan dan minggu berikutnya.
Para migran tak berdokumen dari sejumlah negara termasuk Afghanistan, Pakistan, Tiongkok, dan India tinggal di sebuah asrama di San Vicente, di provinsi Darien, di mana beberapa dari mereka memajang spanduk bertuliskan, “Tolong bantu kami” dan “Kami tidak aman di negara kami.”
Pihak berwenang mengatakan mereka akan dipindahkan ke negara lain oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi. Pemerintah Panama melaporkan bahwa seorang warga negara China melarikan diri, tetapi ditangkap kembali di Kosta Rika dan dikembalikan ke Panama.
Pihak berwenang mengamati tren migrasi terbalik menyusul pengetatan kebijakan migrasi oleh Presiden AS Donald Trump, dengan mereka yang sebelumnya mencari masa depan yang lebih baik di AS kini kembali ke negara asal mereka.
Sejauh ini pada tahun 2025, total 2.607 orang telah memasuki hutan Darién, penurunan 96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu ketika 66.303 orang menyeberang, menurut otoritas Panama.
Necoclí, kotamadya pesisir di Kolombia barat yang pernah menerima 1.000 migran setiap hari selama puncak krisis kemanusiaan, kini menerima 60 migran per hari.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.