Türkİye, Dunia

‘Yerussalem tidak untuk dijual,’ kata Presiden Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam apa yang disebut AS 'Kesepakatan Abad Ini', dan mengatakan 'Yerusalem adalah garis merah bagi kita'

Umar Idrıs  | 31.01.2020 - Update : 01.02.2020
‘Yerussalem tidak untuk dijual,’ kata Presiden Erdogan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto file-Anadolu Agency)

Ankara

Davut Demircan

ANKARA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan penilaiannya terhadap rencana perdamaian Timur Tengah yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Apa yang disebut rencana perdamaian Timur Tengah adalah "proyek pendudukan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Kamis.

Berbicara pada upacara Penghargaan Media Anatolian ke-5 di ibu kota Ankara, Erdogan mengatakan: "Yerusalem tidak untuk dijual."

Erdogan mengutuk "Kesepakatan Abad Ini", dan mengatakan, "Yerusalem adalah garis merah bagi kita."

Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump merilis rencananya untuk mengakhiri pertikaian Israel-Palestina di Gedung Putih. Trump didampingin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tanpa kehadiran pejabat Palestina.

Selama acara tersebut, Trump menyebut Yerusalem sebagai "ibu kota Israel yang tidak terbagi."

Apa yang disebut sebagai rencana perdamaian itu, secara sepihak membatalkan resolusi-resolusi PBB sebelumnya tentang masalah Palestina. Selain itu, rencana Trump tersebut menyarankan agar Palestina memberikan hampir semua yang selama ini diinginkan oleh Israel.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.