Dunia

‘Apakah kamu masih hidup nak?’ Teriak seorang ibu di Libya pada anak laki-lakinya

Setidaknya 11.300 orang tewas dalam banjir mematikan yang disebabkan oleh Badai Mediterania Daniel di kota Derna Libya, menurut angka PBB

Walid Abdullah  | 18.09.2023 - Update : 22.09.2023
‘Apakah kamu masih hidup nak?’ Teriak seorang ibu di Libya pada anak laki-lakinya Kondisi pasca banjir mematikan di Libya. (Halil Fidan - Anadolu Agency)

TRIPOLI, Libya

Banjir yang disebabkan oleh badai Mediterania Daniel menghantam kota Derna di timur Libya, yang mana telah menghancurkan bangunan-bangunan dan menghanyutkan orang-orang ke laut.

Banjir mematikan yang terjadi pada 11 September telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan besar pada jalan dan infrastruktur di kota tersebut.

Menurut Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA), setidaknya 11.300 orang tewas dan ribuan lainnya masih hilang setelah bencana tersebut.

Lebih dari 40.000 orang terpaksa mengungsi di wilayah timur laut Libya akibat banjir mematikan tersebut, kata kantor PBB.

Derna adalah wilayah yang paling terkena dampak banjir besar setelah bendungan kota tersebut jebol, sehingga menghanyutkan rumah-rumah dan warga di sana.

Upaya penyelamatan sedang dilakukan di kota pesisir untuk mencari korban yang selamat di tengah kehancuran besar di kota tersebut.

Sebuah video yang dibagikan oleh para aktivis menunjukkan seorang pemuda Libya mencari ibunya di bawah puing-puing rumah mereka yang hancur.

“Bu, apakah ibu masih hidup,” ucap anak laki-laki yang ketakutan sambil menangis memanggil ibunya.

“Apakah kamu masih hidup, nak,” jawab sang ibu beberapa saat kemudian dari bawah reruntuhan.

Video tersebut dibagikan secara luas oleh warga Libya yang dilanda banjir di tengah harapan untuk menemukan orang-orang yang mereka cintai pasca bencana banjir terburuk dalam sejarah modern Libya.

“Klip video semacam itu menanamkan semangat optimisme di antara tim penyelamat yang mencari korban,” kata Mussa Tehusai, seorang jurnalis Libya, kepada Anadolu.

“Saya salut kepada semua tim, terutama tim penyelamat Turkiye, yang telah melakukan upaya besar dalam menyelamatkan nyawa banyak warga Libya dalam cobaan berat ini,” sebut Tehusai.

Derna terbelah dua oleh Lembah Derna, sungai musiman yang mengalir dari dataran tinggi ke selatan, dan biasanya dilindungi dari banjir oleh bendungan.

Banjir besar telah menyebabkan dua bendungan di kota itu hancur, dan menyeret sebagian besar kota Derna ke laut.

Bencana nanjir 11 September adalah salah satu bencana banjir terburuk dalam sejarah modern Libya.

“Saya tidak dapat menahan air mata ketika saya menonton video seorang ibu memeriksa anak-anaknya dari bawah puing-puing,” kata Abu Hafs al-Libi, seorang warga Libya, di halaman Facebook-nya.

“Para ibu selalu tidak mementingkan dirinya sendiri, mengurus kebutuhan anak-anak mereka sebelum diri mereka sendiri,” ungkap dia. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın